Jakarta, Aktual.co — Pascapelantikan Jokowi sebagai presiden Republik Indonesia, masyarakat mulai menanti siapa menteri dalam kabinet yang bakal membantu menjalankan program nawacita dan trisakti Bung Karno.

Menurut mantan Anggota Pokja Energi Rumah Transisi, Erwin Usman banyaknya nama-nama calon menteri yang diajukan Jokowi-JK memiliki tanda merah dan kuning tebal berpotensi menjadi tersangka korupsi, memunculkan pertanyaan bagaimana kinerja tim pencari menteri Jokowi atau dikenal dengan istilah “head hunter”.

“Ada tiga catatan dalam kasus ini. Pertama, tim head hunter sengaja mengajukan daftar nama kabinet yang sudah diketahui berpotensi jadi tersangka korupsi. Mereka tak mau capek mencermati rekam jejak para calon. Mereka memakai azas pragmatisme,” ujar Erwin dalam keterangan yang diterima Aktual, Jumat (24/10).
 
Lebih lanjut dikatakan jika Tim head hunter sengaja memasukan nama-nama yang berpotensi bermasalah soal korupsi untuk mempersulit Jokowi-JK di masa depan, karena tersandera dgn kabinet yang bermasalah dengan kasus korupsi.
 
“Ketiga, Tim head hunter juga mengabaikan partisipasi publik yang secara swadaya dalam tiga bulan terakhir membuat sejumlah usulan dan masukan melalui situs-situs terkait kandidat menteri yang layak dan bagus untuk membantu jalankan visi Trisakti dan Nawa Cita Jokowi-JK,” tegasnya.
 
Menurutnya, Jokowi-JK tegas mencoret nama-nama yang potensial jadi tersangkut korupsi, serta menolak jika kembali diajukan nama-nama yang bermasalah dan kontroversial di publik.

“Kami berharap Jokowi mendengarkan masukan dari kalangan relawan, LSM, pers dan pemerhati korupsi,” ujar Erwin yang juga merupakan Direktur IMES.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka