Bandung, Aktual.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil menyebutkan ada tujuh pengembangan ekonomi baru yang dimiliki oleh Provinsi Jabar dan bisa dioptimalkan potensinya usai wilayah Jabar mampu mengatasi pandemi COVID-19.
“Dalam new economic Jabar, itu ada tujuh ekonomi baru yang akan jadi re-focusing Jabar. Tujuh potensi ini akan menjadi kekuatan Jabar di masa mendatang pasca COVID-19,” kata Kang Emil pada hari kedua acara West Java Investment Summit 2020 di Kota Bandung, Selasa (17/11).
Pertama, menurut dia, Jabar akan menangkap potensi relokasi industri dari China ke negara-negara ASEAN sehingga pihaknya siap berkompetisi dengan daerah maupun negara lain, melalui pembenahan di berbagai sektor seperti perbaikan mutu pendidikan, infrastruktur, stabilitas sosial-politik dan reformasi pemerintahan.
“Jadi Jabar harus menjadi region yang siap menerima investor China ke negara-negara ASEAN,” kata Kang Emil.
Kedua, kata Kang Emil, terkait ekonomi swasembada yang ujungnya berhubungan dengan ketahanan pangan seperti yang akan dilakukan Pemprov Jabar dengan meluncurkan Program Petani Milenial.
“Jadi kita akan mengajak generasi milenial untuk mau bertani, caranya dengan Pemprov Jabar menyewakan lahan ke anak muda untuk jadi petani,” kata dia.
Potensi ketiga ialah Jabar akan menjadi pusat perawatan kesehatan yang unggul.
“Kemarin berita di Australia, itu Rp15 triliun sudah disiapkan untuk membangun 23 rumah sakit di Jabar dan 600 klinik di Jabar. Jadi Alhamdulillah kemarin kita tanda tangan. Ini cara Jabar membangun dengan kemitraan dengan swasta atau public private partnership,” kata dia.
Keempat ialah ekonomi 4.0 manufacturing yakni meningkatkan daya saing industri manufaktur dengan basis teknologi termutakhir.
“Amazon sudah berinvestasi Rp40 triliun di tiga lokasi di Jabar sehingga nanti digital bisnis tidak perlu sewa lagi ke Singapura karena sudah ada di Jawa Barat,” kata dia.
Kelima adalah pemanfaatan digital innovation karena saat ini hampir semua aspek kehidupan sudah disentuh oleh inovasi digital baik secara personal, bisnis, edukasi, termasuk pertemuan atau rapat.
“Dan Jabar juga punya Program Desa Digital, kata Kang Emil.
Keenam ialah mengembangkan keberlangsungan bisnis hijau. Ketujuh atau yang terakhir adalah Jabar akan mengembangkan potensi pariwisata daerah.
“Nah saking istimewanya pariwisata ini, saya minta ke Bu Noneng (Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Barat) menyediakan hari khusus untuk pariwisata di WJIS 2020 ini,” kata dia. (Antara)
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin