Polisi langsung menyergap kedua orang tersebut. Namun keduanya berusaha melawan dengan melepaskan beberapa anak panah ke arah polisi yang mengepung mereka.

“Lalu petugas menembakkan peluru ke udara sebagai tanda peringatan. Tapi kedua orang tersebut tetap melawan sehingga akhirnya keduanya ditembak dengan timah panas,” katanya.

Sementara itu sejumlah barang bukti yang diamankan yakni sebuah busur panah, delapan anak panah, dua sangkur, sebilah pisau kecil, sebuah sarung tangan warna hitam, dan selembar kertas bertuliskan “Saudara kalian ABU ‘Azzam Al Khorbily 21 Safar 1439 H di Bumi Allah”.

Saat ditanya mengenai keterkaitan peristiwa kebakaran polres dengan keberadaan dua terduga teroris tersebut, Rikwanto mengatakan hal itu masih diselidiki.

“Sedang didalami apakah ada hubungan antara kebakaran dengan teroris yang tertembak,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara