Jakarta, Aktual.com – Kantor Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar kebanjiran, Selasa (1/11). Kinerja Satgas Saber Pungli yang terletak di Kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia pun langsung terhenti karena kebanjiran tersebut.
Selain menghentikan kerja Saber Pungli, bocor yang menyebabkan banjirnya kerja Satgas Saber Pungli juga menyebabkan kinerja awak media terganggu. Sebagian pewarta harus berjinjit ketika berjalan, sebagian lainnya juga terpaksa berpindah ke bagian depan.
Kantor Satgas Sabes Pungli yang dibentuk melalui Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016 dan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Nomor 78 Tahun 2016 itu, untuk sementara memang ditempatkan bersamaan dengan ruang pers atau balai media Kemenkopolhukam.
Bangunan ini terletak di bagian kanan kantor utama Kemenkopolhukam. Di tempat ini pula biasanya konferensi pers dilaksanakan Polhukam. Di tempat itulah sebagian besar wartawan menghindari banjir.
Bagian depan ini terdapat semacam tempat utama bagi pejabat Polhukam yang konpers. Posisinya lebih tinggi sehingga, paling tidak, bisa menghindari banjir yang menggenangi Kantor Satgas Saber Pungli.
Beberapa unit komputer dari meja kerja Satgas Saber Pungli diamankan agar terhindar dari kebocoran. Unit komputer digantikan ember untuk menampung bocornya air. Sayangnya, ember tidak mampu menampung besaran kebocoran air akibat hujan lebat yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Selasa sore.
Akibatnya, air meluber kemana-mana hingga menyebabkan kebanjiran Kantor Satgas Saber Pungli.
Ketua Pelaksana Saber Pungli Komisaris Jenderal (Komjen) Dwi Priyatno sebelumnya menyatakan Kantor Satgas Anti Pungli sementara memakai ruang pers atau balai media yang berukuran sekitar 6×8 meter.
Satgas Saber Pungli sendiri saat dibentuk terdiri dari 236 aparat gabungan. Mereka terdiri dari sembilan instansi dengan perincian unsur Kepolisian 86 orang, Kejagung 20 orang, Polhukam 33 orang, Kemendagri 26 orang, Kemenkumham 18 orang, PPATK 11 orang, Ombudsman 2 orang, BIN 9 orang dan TNI 18 orang.
Laporang: Soemitro
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu