Jakarta, Aktual.com — Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan tidak ada jamaah haji asal daerah setempat yang menjadi korban tragedi Mina. Penegasan itu berdasarkan informasi dari petugas Daerah Kerja Makkah, jamaah haji asal DIY tidak ada yang menjadi korban tragedi Mina yang menewaskan sekitar 300 orang dan 440 orang luka-luka itu.

“Berdasarkan informasi yang baru saja kami terima, dalam proses melontar jumrah, untuk jamaah DIY tidak ada masalah,” kata Kepala Sub Bagian Humas Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) DIY, Arif Gunadi di Yogyakarta, Kamis (24/9).

Menurut dia, sebelum prosesi lempar jumrah, Tim Pendamping Haji Daerah DIY telah memberikan imbauan agar jamaah tidak perlu memaksakan diri mengambil waktu afdhal (utama), guna menghindari kepadatan jamaah. “Telah dihimbau bahwa tidak harus mengambil waktu afdhal, yang penting dapat melontar jumrah mulai ula, wusta, dan aqabah secara sempurna,” kata dia.

Arif mengatakan, saat perjalanan dari Muzdalifah menuju Mina memang jamaah asal DIY sempat menghadapi kendala kecil, seperti keterlambatan pemasokan air mineral. “Namun tidak sampai mengakibatkan pingsan,” kata dia.

Menurut dia, berdasarkan informasi yang selalu diperbarui dari petugas Daker Makkah, sejauh ini tidak ada keluhan serius dari para jamaah asal DIY mulai kloter 23-29. Tenda-tenda jamaah DIY di Mina juga disediakan dengan kondisi yang baik. “Semua juga telah ditekankan untuk tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan ibadah haji,” kata dia.

Oleh sebab itu, dia mengatakan, bagi keluarga jamaah di DIY tidak perlu khawatir berlebihan. Berbagai informasi dapat diperbarui dengan mengonfirmasi langsung ke Kanwil Kemenag DIY. “Bagi keluarga, jangan terpancing isu-isu yang belum jelas kebenarannya,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu