Sejumlah kapal perang menuju lokasi latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Laut Koarmatim di Laut Jawa, Kamis (19/1). Latihan yang berlangsung mulai 19 Januari-21 Januari tersebut melibatkan KRI Ahmad Yani-351, KRI Fatahilla, Heli BO-105, Kapal Selam KRI Nanggala-402, KRI Tongkol-813, KRI HIU-634, KRI Ajak-65, KRI Sura (SRA)-802, Cassa 212, CN 235 dan satu pleton Marinir serta dua tim Satkopaska. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/pd/17

Washington, Aktual.com – Kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Carl Vinson yang berisi armada tempurnya melakukan patroli di kawasan Laut Cina Selatan pada Jum’at (3/3) lalu. Dalam patroli ini, kapal induk tersebut membawa puluhan jet tempur.

Salah satu pejabat Angkatan Laut AS yang berada di USS Carl Vinson, James Kilby menyatakan patroli ini akan terus dilakukan pihaknya untuk memastikan kebebasan bernavigasi di Laut Cina Selatan.

”Kami telah beroperasi di sini di masa lalu, kami akan beroperasi di sini di masa depan, kami akan terus meyakinkan sekutu kami,” kata Kilby, seperti dikutip AP, Sabtu (4/3/2017).

Ini bukan pertama kali kapal induk tersebut melakukan patroli di Laut Cina Selatan karena patroli di kawasan ini pernah dilakukan pada 18 Februari lalu. Patroli kali ini juga disertai dengan kapal perusak yang dilengkapi rudal, USS Wayne E Meyer.

Lebih dari 60 pesawat, termasuk jet tempur F-18 diduga berada dalam Kapal induk dengan berat 97.000 ton ini. ”Kita akan terus menunjukkan bahwa perairan internasional adalah perairan di mana setiap orang dapat berlayar, di mana setiap orang dapat melakukan perdagangan dan jadi lalu lintas pedagang dan itulah pesan yang kami ingin tinggalkan dengan orang-orang,” ujar Kilby.

Komentar Kilby muncul beberapa hari setelah China dilaporkan sedang memasang sistem rudal pertahanan di pulau-pulau buatannya di kawasan sengketa di Laut China Selatan.

Reuters melaporkan bahwa hampir setengah dari jumlah pesawat di kapal induk ini telah lepas landas untuk melakukan patroli, di antaranya adalah jet tempur, helikopter dan pesawat lainnya. Kapal induk ini sendiri menempuh jarak sekitar 400 mil laut sebelah timur dari Kepulauan Hainan, China, dan sebelah timur laut dari Kepulauan Paracel.

[Teuku Wildan]

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid