Jakarta, Aktual.com —  Ratusan penumpang Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, tidak terangkut karena semua tempat duduk dalam rangkaian gerbong kereta api sudah penuh.

“Semua penumpang yang tidak terangkut itu disarankan naik Commuter Line yang disediakan di Stasiun Maja,” kata Kepala Stasiun Rangkasbitung Kabupaten Lebak Urip di Lebak, Minggu (26/7).

Ia mengatakan, pembatasan penumpang itu berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 08/2001, tentang penumpang kereta api lokal jika sudah mencapai 150 persen dari kapasitas tempat duduk maka tidak boleh melayani penjualan tiket.

Ia mengimbau penumpang yang tidak terlayani KA Ekpres maupun KA Ekonomi sebaiknya naik Commuter Line. Sebab Commuter Line tidak dibatasi jumlah penumpang. Saat ini, pengelola stasiun tidak menjual tiket jika kondisi tempat duduk sudah penuh.

“Kalau masyarakat mau protes, jangan ke PT KAI karena yang menerbitkan kebijakan itu Menteri Perhubungan,” katanya.

Saepudin, penumpang tujuan Tanah Abang Jakarta mengatakan pihaknya terpaksa pergi ke Stasiun Maja untuk naik Commuter Line sesuai saran pengelola stasiun itu.

“Kami berangkat dari Rangkasbitung ke Stasiun Maja naik angkutan umum dengan ongkos Rp20 ribu,” katanya.

Ia mengaku kecewa setelah stasiun tidak melayani tiket KA Kalimaya yang berangkat pukul 12.55 WIB dengan alasan kebijakan permen Menhub itu.

Selain itu juga banyak penumpang KA Ekonomi yang berangkat pukul 13.00 WIB, 14.10 dan 14.55 WIB menuju Jakarta tidak terlayani dan disarankan naik Commuter Line.

Semestinya, kata dia, PT KAI memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan jangan sampai penumpang tidak terangkut. Apalagi, masyarakat saat ini merayakan Lebaran sehingga angkutan sangat diperlukan. Selain itu juga PT KAI menyediakan kereta tambahan sehingga semua penumpang arus balik terangkut.

“Kami berharap Permenhub itu dicabut kembali, karena menyengsarakan masyarakat pengguna jasa angkutan KA,” katanya.

Begitu pula, Abdurohman, seorang penumpang warga Kebayoran mengaku dirinya kecewa dengan adanya pembatasan penumpang tersebut.

“Kami keberatan jika naik Commuter Line karena harus mengeluarkan biaya cukup besar bersama lima anggota keluarga,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka