Jakarta, aktual.com – Kapolda Metro Irjen Pol Fadil Imran menginstruksikan kepada pasukan pengamanan gabungan yang bertugas dalam The 8th G20 Parliamentary Speaker Summit (P20), untuk menjalankan pengamanan dengan humanis (mengedepankan asas kemanusiaan).
“Pelaksanaan kegiatan pengamanan kali ini harus kita laksanakan dengan humanis, penuh rasa kasih sayang, tunjukkan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang penuh dengan cinta kasih, penuh etika, dan sopan santun,” kata Fadil di Jakarta, Selasa (4/10), memberi pesan kepada pasukan pengamanan penyelenggaraan P20.
Fadil kemudian mengungkapkan salah satu langkah konkret yang akan diprioritaskan dalam pengamanan P20 adalah langkah preventif atau pencegahan.
Dia juga mengingatkan perhelatan P20 akan membuat mata dunia tertuju kepada Indonesia, khususnya Jakarta yang menjadi lokasi digelarnya P20 dengan demikian petugas yang mengamankan perhelatan akan menjadi cerminan Indonesia di mata dunia.
“Pengamanan P20 ini adalah etalase yang harus kita tunjukkan kepada dunia, tentang dinamika bangsa ini yang penuh penghargaan terhadap aspek kemanusiaan dan aspek demokrasi,” tuturnya.
Dia juga mengingatkan kepada seluruh jajaran petugas pengamanan untuk menghindari segala jenis pelanggaran selama bertugas kapan pun dan dimanapun
“Hindari penyelewengan dan penyimpangan yang dilakukan oleh anggota pengamanan yang bertugas di lapangan nanti,” ujarnya.
The 8th G20 Parliamentary Speaker Summit (P20) akan digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada 6-7 Oktober 2022. P20 merupakan forum parlemen negara-negara G20 yang diselenggarakan dalam satu rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Selain memegang kursi presidensi G20 untuk pertama kalinya, Indonesia juga menjadi tuan rumah bagi forum multilateral tersebut.
Pertemuan P20 akan mengusung tema “Parlemen lebih kuat untuk pemulihan berkelanjutan”, sejalan dengan tema presidensi G20 Indonesia yaitu “Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat”.
P20 akan membahas empat isu prioritas yaitu akselerasi pembangunan berkelanjutan dan Ekonomi Hijau; ketahanan pangan dan energi, dan tantangan ekonomi; parlemen yang efektif dan demokrasi dinamis; dan inklusi sosial, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Rizky Zulkarnain