Jakarta, Aktual.com – Kapolda Kalimantan Timur, Irjen Safaruddin membantah soal tudingan dirinya memaksa Wali kota Samarinda Syaharie Jaang untuk dijadikan calon Wakil Gubernur-nya pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kalimantan Timur 2018.
“Oh itu kalau maksa itu kan saya kira tidak ada maksa,” kata Safaruddin saat ditemui di Mabes Polri, menjawab pernyataan Partai Demokrat yang mendapat perlakuan tidak adil dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Timur, Jakarta Selatan, Kamis (4/1).
Menurut dia, tudingan pemaksaan itu tidak mendasar. Justru, Safaruddin balik bertanya, kalimat dan pernyataan mana yang mengandung unsur pemaksaan untuk dijadikan Cawagub Syaharie Jaang.
Lebih lanjut dia mengklaim, dalam kontestasi pesta demokrasi di Kalimantan Timur, dalam beberapa kali Syaharie Jaang justru meminta ke PDIP untuk dipasangkan bersama dirinya dalam Pilkada Kaltim.
“Karena pak Jaang itu mendaftar ke PDIP kemudian, berapa kali ke PDIP minta pasangan dengan saya. Cuma terakhir itu kalau maksa apa kalimat saya terus dimana tempatnya harinya apa tak ada,” terang Safaruddin.
Kendati begitu, Safaruddin tak membantah apabila melakukan komunikasi dan pertemuan dengan Syaharie Jaang. “Jadi tanggal 27 ketemu dan 25 desember saya bicara lewat telpon,” tutupnya.
Dalam rapat darurat, Demokrat mengungkap peristiwa ketidakadilan dalam proses di Pilkada Kalimantan Timur 2018. Pasalnya, Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin diduga memaksa Syaharie Jaang untuk menjadi wakilnya dalam Pilgub 2018.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby