Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan - Kasus Pungli Kemenhub. (ilustrasi/aktual.com)
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan - Kasus Pungli Kemenhub. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com-Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Iriawan membantah dirinya telah menginstruksikan tembak ditempat bagi peserta aksi yang anarkis pada saat unjuk rasa “Bela Islam” 4 November mendatang.

“Di Polri tidak ada perintah untuk menembak di tempat dalam pelaksanaan pam demo. Justru Polri dilarang membawa Senpi saat pam demo atau unjuk rasa tersebut. Apalagi menembak di tempat,” ujar Iriawan kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/10).

Iriawan mengatakan, pemberitaan instruksi penembakan terhadap pendemo itu hanya ingin memperkeruh suasana saja. Karena itu, ia mengajak agar semua pihak untuk lebih cermat terhadap pemberitaan tersebut. “Mohon untuk dicermati berita yang berkembang yang ingin memperkeruh suasana dan membuat keresahan di masyarakat, dengan memelintir berita, provokasi dan lain-lain yang membuat suasana panas dan agar saling berhadapan. Mari kita luruskan dan beri info kepada masyarakat yang sejuk,” ucap dia.

Iriawan mengatakan, Polri hanya ingin melakukan pengawalan terhadap setiap demo agar berjalan aman dan damai. Karena, menurut dia, demostrasi tersebut merupakan hak setiap warga negara. Saat ini, kata dia, TNI dan Polri tengah berupaya sekuat tenaga untuk menagamankan ibu kota dan kota-kota lainnya agar tetap aman.

“Sekali lagi kami beritahukan bahwa tidak pernah kami dengar ada perintah tembak di tempat. Kita harus waspada terhadap pihak yang tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan momen ini untuk anarki atau bahkan ingin agar Indonesia seperti negara di Timur Tengah atau Irak atau paling tidak berulang seperti 98,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara