Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian (kiri) bersama Steering Committee Piala Presiden Maruarar Sirait (kanan) memberikan keterangan pers terkait final turnamen sepakbola Piala Presiden 2015 di Jakarta, Rabu (14/10). Panitia memutuskan penyelenggaraan final Piala Presiden antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada hari Minggu (18/10) dengan mengerahkan 10.000 personel keamanan dari Polda Metro Jaya, TNI dan unsur terkait. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww/15.

Jakarta, Aktual.com — Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian dikabarkan akan dilantik sebagai Kepala Badan Nasional Penanggunglangan Terorisme menggantikan Komjen Saud Usman, yang akan memasuki masa pensiun.

Presedium Indonesia Police Watch mendukung langkah Polri mengangkat Tito karena dianggap mempuni mengemban tugas memberantas teroris. “Tito rencananya akan dilantik menjadi Kepala BNPT pada Rabu 16 Maret 2016 pukul 10.00 di Istana Merdeka Jakarta,” ujar Neta dalam siaran persnya kepada Aktual.com, Senin (14/3).

Dengan dilantiknya Tito menjadi Kepala BNPT diharapkan pemberantasan terorisme di Indonesia berjalan profesional dan proporsional. Menurut dia, selama ini kinerja Densus 88 memberantas aksi terorisme kerap dikeluhkan masyarakat.

“Sebab, di lapangan Densus 88 kerap menjadi algojo yang mengeksekusi mati para tersangka teroris.”

Akibatnya lanjut Neta, mata rantai jaringan terorisme menjadi terputus dan Densus 88 menjadi abai terhadap tugas utama Polri yang harus melumpuhkan tersangka.

“Tito bukanlah orang baru dalam hal pemberantasan terorisme, namun tetap perlu meningkatkan kewaspadaan dan bersikap tegas dalam menindak serta membersihkan kantong-kantong radikalisme yang berpotensi menjadi kelompok-kelompok terorisme di Indonesia.”

Sehingga gerakan aksi-aksi teror tidak terjadi lagi. Sebab para teroris yang berafiliasi ke ISIS sepertinya ingin menjadikan Indonesia sebagai arena pencitraannya.

“Tak heran jika kemudian 6 perwira tinggi Polri saat ini diancam akan mendapat serangan teror. Ancaman itu disampaikan ISIS tahun lalu dari Suriah. Bagaimana pun ancaman ini patut diwaspadai dandiharapkan Tito mampu menjadi ujung tombak.”

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu