Kapolda Metro Jaya Irjrn Pol Mohammad Iriawan meninjau tempat kejadian perkara (TKP) penggerebekan dan penembakan terduga teroris di Setu, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (21/12). Dalam penggerebekan tersebut terjadi baku tembak antara tim Densus 88 dengan terduga teroris yang menewaskan tiga orang terduga teroris bernama Irwan, Oman aliasomen dan Helmy dan satu orang terduga teroris, Adam ditangkap. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Kapolda Metro Jaya, Irjen M Iriawan mengklaim Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq sepakat untuk tidak menggelar aksi long march pada 11 Februari, lusa.

“Ada beberapa kelompok yang sudah sepakat dengan kami untuk tidak turun ke Istiqlal di antaranya FPI,” ujar Iriawan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (9/2).

Namun, dia mengakui masih ada beberapa kelompok Islam yang belum sepakat. “Tapi ada beberapa kelompok yang belum. Rizieq sudah sepakat untuk mengubah longmarch jadi keagamaan,” sambung dia.

Karena itu, Kapolda berterima kasih kepada FPI untuk tidak melakukan longmarch dalam aksi bertajuk ‘Jalan Pagi Sehat Al Maidah 51’ tersebut.

“Terimakasih FPI tikdak turun ke jalan. Kita akan atur jangan berkelompok,” terang mantan Kadiv Propam itu.

Iriawan menegaskan pihaknya melarang aksi longmarch tersebut lantaran dapat menganggu ketertiban umum menjelang pilkada. Apalagi, aksi tersebut berbarengan dengan kampanye terakhir paslon Cagub-Cawagub DKI Jakarta.

“Tetap saya larang enggak boleh longmarch. Berdoa di masjid saja, saya akan melarang jika enggak ada itu. Memberikan pendapat boleh saja tapi ada aturannya karena undang-undang untuk mengantur enggak ganggu ketertiban, tolong diikuti itu,” tandasnya.

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby