“Berbagai program pembangunan sedang digalakan oleh pemerintah di Provinsi Papua dan tentunya hal itu untuk kepentingan masyarakat Papua. Mari kita bahu-membahu ikut dalam pembangunan. Jangan lagi membunuh, jangan lagi menyakiti hati masyarakat, jangan melanggar hukum, jadilah masyarakat yang baik dan patuh hukum serta berkebudayaan yang positif,” katanya.
KKB sudah lebih dari tiga pekan menguasai dan menduduki perkampungan sekitar Kota Tembagapura. Sejak itu, 1.300 warga sipil dilaporkan terisolasi karena tidak bisa lagi leluasa untuk bepergian ke Tembagapura guna membeli barang kebutuhan pokok mereka.
Kini kondisi mereka makin memburuk lantaran persediaan bahan makanan makin menipis. Buntut dari keberadaan KKB di kampung-kampung itu, kini pelayanan kesehatan dan pendidikan di Banti-Kimbeli, Opitawak sama sekali tidak berjalan.
Rumah Sakit Waa-Banti milik Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) sudah tutup operasionalnya sejak 27 Oktober 2017. Kondisi serupa terjadi di SD dan SMP Negeri Banti. Seluruh petugas kesehatan dan guru-guru di wilayah itu telah dievakuasi ke Timika.
Ant
Artikel ini ditulis oleh:
Antara