Jakarta, Aktual.com — Polda Papua meminta pemerintah pusat maupun daerah memberikan bantuan para korban peristiwa kerusuhan kekerasan di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, ketika mendirikan shalat Idul Fitri pada (17/7) lalu. Para korban kerusuhan yang rumah dan warungnya dibakar, kini menjadi pengungsi.

“Saya mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk memberikan dana segar ke para pengungsi,” kata Kapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Rabu (12/8).

Menurut Waterpauw, selama ini pascakejadian tersebut, para pengungsi hanya memperoleh bantuan berupa makan dan kebutuhan sandang seperti pakaian.‎
Ia menilai, para pengungsi tersebut saat ini membutuhkan biaya hidup untuk menopang ekonominya.

“Para pengungsi tidak cuma butuh makanan,” ujarnya.

Seperti diketahui, ‎kerusuhan yang terjadi di Tolikara terjadi saat shalat Idul Fitri, Jumat (17/7) lalu di Lapangan Koramil Karubaga. Dalam insiden tersebut aparat keamanan gabungan Polri dan TNI melepaskan tembakan peringatan yang melukai 11 orang, satu diantaranya meninggal.

Dalam kasus ini, Polisi telaj menetapkan dua tersangka, yaitu berinisial JW dan AK. Mereka dijerat dengan Pasal 160 dan 170 KUHP. Kini mereka mendekat ditahan Polda Papua.

Artikel ini ditulis oleh: