Petugas dari satuan Brimobda DIY Satgas Amole III 2015 BKO PT Freeport Indonesia berjaga di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, Sabtu (19/9). Satgas Amole III bertugas guna menjaga wiayah pertambangan Freeport dari berbagai gangguan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz/15

Papua, Aktual.com — Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menegaskan, setelah serangan teroris di Jakarta, Kamis (14/1), tidak ada pengamanan khusus terhadap PT Freeport beserta karyawan asing yang bekerja di perusahaan tersebut.

Sampai saat ini belum ada rencana penambahan personel untuk mengamankan wilayah kerja PT Freeport beserta karyawan dan keluarganya, kata Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw , Sabtu (23/1).

Aktivitas di perusahaan penambangan terbesar di Indonesia itu masih berlangsung normal, ujar Irjen Waterpauw yang mengaku sedang berada di Timika.

Kapolda mengaku berada di Timika bersama Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian untuk melihat langsung situasi di areal PT Freeport.

Ia mengatakan, yang mengamankan wilayah operasional PT Freeport adalah satuan tugas (satgas) Amole yang berkekuatan 700 anggota kepolisian dan TNI.

“Satgas itulah yang mengamankan PT Freeport beserta karyawan dan keluarganya,” jelas Irjen Pol Waterpauw seraya menambahkan, saat ini tercatat 218 warga negara Amerika yang berada di Timika dan bekerja di PT Freeport.

Menurutnya, walaupun secara umum kondisi di wilayah operasional PT Freeport aman, namun Kapolda Waterpauw minta semua pihak waspada mengingat yang menjadi target teroris selain markas kepolisian juga perusahaan dan warga negara asing.

“Waspada perlu namun tidak perlu takut dan panik karena polisi berupaya mengamankan seluruh warga dari berbagai tindak ancaman,” tegas Kapolda Papua Irjen Pol Waterpauw.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara