Ambon, Aktual.com – Kapolda Maluku Irjen Pol Deden Juhara, menegaskan setiap personel polisi harus tetap waspada dan jangan takut dengan berbagai aksi teror yang ditujukan kepada anggota polri.

“Kita tidak takut dengan teror dan polisi harus tegar, jadi anggota polri maupun PNS jangan takut karena kita berada di tengah-tengah masyarakat,” kata Kapolda di Ambon, Sabtu (1/7).

Penegasan Kapolda disampaikan saat membacakan sambutan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian pada acara syukuran HUT ke-71 Bhayangkara Polri di Ambon.

Dengan semangat profesional dan modernisasi polri terus berkomitmen untuk meraih kepercayaan masyarakat demi tetap menjaga NKRI yang sejahtera, mandiri, dan berkeadilan.

Dalam kurun waktu 71 tahun, Polri dihadapkan pada berbagai tantangan, hambatan, dan cobaan yang tidak ringan.

“Namun berbagai tantangan ini merupakan bagian dari catatan sejarah polri yang justeru akan memperkaya dan memperkuat nilai-nilai perjuangan bhayangkara,” tandasnya.

Kapolda juga menyoroti kasus penusukan dua anggota Brimob yang dilakukan orang tidak dikenal di samping lapangan Mabes Polri ketika mereka selesai menjalankan Shalat Isya.

“Untuk itu, saya ingatkan Dirkrimum Polda Maluku tolong pada saat kegiatan keagamaan, baik di masjid, gereja, maupun pure dan tempat-tempat lain, anggota melakukan pengamanan,” ujar Kapolda.

Yang paling penting adalah kepada masing-masing personel Polri baik itu dalam kegiatan kedinasan atau pun di luar harus tetap waspada.

Jajaran Polri juga telah mampu menciptakan rasa aman dan tentram di masyarakat dan memberikan pelayanan serta melindungi masyarakat dari berbagai aksi kejahatan dan tindakan-tindakan anarkis lainnya.

Berbabagai event di Maluku telah berjalan dengan baik termasuk menghadapi pilkada gubernur dan wagub serta pemilihan legislatif tahun 2018 nanti.

“Saya juga selalu wanti-wanti bahwa Polri tetap netral, meski pun kalau ada salah satu calon dari anggota Polri yang ikut pilkada serentak,” katanya.

Kapolda juga mengakui masih saja terjadi kasus perkelahian antara desa di Maluku dan polisi bertindak cepat dan tangkal guna mencegah berkembangnya situasi konflik sosial yang lebih besar.

Hal ini bukanlah suatu pekerjaan yang mudah bagi insan Bhayangkara dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pelayan dan pengayom masyarakat.

Dia juga mengingatkan para pejabat utama polda untuk harus lebih memperkuat satuan-satuan kewilayahan.

“Besok ada kegiatan masyarakat di Mamala berupa tradisi pukul sapu pada 7 Syawal dan kita harus tampil serta hadir di tengah masyarakat,” jelas kapolda.

Dalam acara syukuran HUT ke-71 Bhayangkara, kapolda juga menyampaikan selamat kepada 28 anggota polri dan PNS di lingkup Polda Maluku yang mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: