Jakarta, Aktual.co — Kapolres Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Ulung Sampurna Jaya memastikan, tidak ada pelatihan militer di Pulau Nusakambangan.
“Yang ada justru komunitas masjid yang menentang keras paham ISIS (Islamic State in Iraq and Syria) karena kekerasan bertentangan dengan prinsip ‘Ahlus Sunnah’ (Ahli Sunah),” kata dia di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (1/4).
Pernyataan Ulung terkait hasil kunjungannya ke Masjid Jami Al Muwahidin di Selok Jero, Nusakambangan, dalam rangkaian kegiatan Patroli Dialogis Kemaritiman di wilayah perairan Kampung Laut.
Dalam hal ini, Masjid Jami Al Muwahidin yang berada di ujung barat Pulau Nusakambangan diisukan sebagai pusat pelatihan militer.
Menurut dia, anggota Polres Cilacap telah memantau kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) sejak masjid itu berdiri sehingga isu pelatihan militer tersebut tidak benar.
“Para santri di masjid itu hanya belajar ilmu-ilmu yang memang sudah disunahkan oleh Nabi Muhammad SAW,” katanya.
Bahkan, kata dia, sesepuh Masjid Jami Al Muwahidin ustaz Abu Tohari menyatakan bahwa mereka akan terus bekerja sama dengan pemerintah dalam memerangi paham ISIS.
“Akan tetapi, saya mengimbau agar jangan sampai ada penyusup yang berkedok belajar Sunnah di masjid itu.”
Menurut dia, hal itu disebabkan keberadaan masjid dalam beberapa waktu terakhir sangat gencar dihubungkan dengan gerakan ISIS untuk merangkul warga Indonesia sebagai anggota.
Lebih lanjut, Kapolres mengatakan bahwa pihaknya akan mengusulkan berdirinya Kepolisian Sektor Kampung Laut sehingga tidak ada kesimpangsiuran masalah kamtibmas di wilayah itu.
“Lahan untuk lokasi polsek sudah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap tinggal menunggu persetujuan dari Mabes Polri,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu

















