Lembaga mata-mata utama Korea Utara yang memiliki sebuah sel khusus disebut Unit 180 sepertinya telah melancarkan serangan-serangan dunia maya. (ilustrasi/aktual.com)

Wamena, Aktual.com – Kepala Kepolisian Resor Jayawijaya, Provinsi Papua AKBP Yan Pieter Reba mengaku, sudah menarik sejumlah pengintai atau mata-mata yang tersebar di masyarakat.

Mata-mata itu untuk memberikan informasi tentang lokasi pembuatan minuman beralkohol serta permainan judi. Penarikan itu karena mata-mata diancam.

Yan Pieter Reba mengatakan, sebelumnya polisi bekerjasama dengan beberapa masyarakat untuk dijadikan mata-mata yang tergabung dalam kelompok anti minuman keras dan togel.

“Namun setelah kerjasama berjalan, masyarakat ini terancam dengan kelompok-kelompok pembuat minuman keras ilegal, judi,” katanya di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat (7/9).

Yan Pieter menilai pengambilalihan tugas oleh Kepolisian merupakan langkah bijak untuk menjauhkan mitra polisi dari tindak kejahatan.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid