Ribuan massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) melakukan demonstrasi memadati jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Jumat (4/11/2016). Ribuan massa ini menuntut penuntasan proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga melakukan penistaan agama menginap di Masjid Istiqlal. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta Kombes Pol Ahmad Luthfi menjamin tidak ada masyarakat Solo yang berangkat ke Jakarta terkait aksi 2 Desember 2016 (212).

“Ini masalah taktik dan teknis, yang jelas tidak ada masyarakat Solo yang berangkat ke Jakarta ikut aksi 212,” kata Ahmad Luthfi diusai Apel Konsolidasi Dalam rangka Mengawal Kebhienkaan, di Solo, Senin (28/11).

Menurut Ahmad Luthfi jika ada masyarakat yang nekat berangkat ke Jakarta, pihaknya melakukan imbuan untuk kembali pulang ke Solo.

Ahmad Luthfi mengimbau masyarakat yang akan menyampaikan pendapat dimuka umum di wilayahnya termasuk di Kota Solo agar dilakukan di daerahnya saja.

“Kami dari Polri dan TNI juga telah menyiapkan sarana dan fasilitas kepada masyarakat yang menyampaikan pendapat dimuka umum di wilayah Solo,” kata kapolres.

Kapolres mengharapkan pegang terkait Undang Undang Nomor 9/1998, sehingga dengan dasar tersebut menjadi landasan hukum masyarakat untuk menyamaikan pendapat dimuka umum.

Pihaknya sebelum melakukan penyekatan-penyekatan di wilayah Solo, kata dia, sudah menurunkan sejumlah petugasnya melakukan pendekatan kepada masyarakat baik tokoh agama maupun organisasi masyarakat (Ormas).

Kapolres mengatakan pada apel konsolidasi mengawal Kebhinekaan telah melibatkan 1.720 personel gabungan dari berbagai satuan baik anggota Polri, TNI maupun ormas.

Menurut Kepala Staf Korem 074/Warastratama Surakarta, Letkol Inf Chrisbianto Ari Murti, pihaknya menerjunkan puluhan anggota yang setara dengan dua satuan setingkat kompi (SSK) untuk mendukung Polri menjaga keamanan terkait aksi 212.

Selain itu, pihaknya juga memaksimalkan anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk membantu pendekatan ormas agar tidak berangkat ke Jakarta.

Sementara hampir dua ribu personel peserta apel baik dari Kepolisian, TNI maupun Ormas setelah mengikuti upacara, mereka kemudian melakukan keliling Kota Solo dengan sarana angkutanya termasuk kendaraan berat milik Polri dan TNI.

(Ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby