Palu, Aktual.com – Aksi penolakan Joko Widodo ke tanah tadulako (17/9) yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aktifis Palu untuk Rakyat (GAPURA) dihadang oleh Kapolres Palu AKBP Basya Radyananda.

“Pokoknya tidak ada aksi, saya akan menindak keras jika kalian melakukan aksi,” tandas Basya.

Upaya kapolres palu dalam membubarkan massa aksi dinilai membunuh hak demokrasi setiap warga negara Indonesia.

Korlap Aksi Teguh Dwi Ariana mengatakan tidak sewajarnya Kapolres Palu melarang mahasiswa untuk melakukan demonstran, dia harus diingat seragam yang dia kenakan itu dibiayai oleh rakyat melalui pajak, mobil dinas mereka dibiaya oleh rakyat dan mahasiswa akan menyuarakan kepentingan rakyat yang dimana telah ditindas oleh penguasa.

Sempat terjadi adu mulut antara gapura dan kapolres dilapangan vatulemo yang merupakan titik star massa aksi.

“Kenapa sih kalian benci banget sama jokowi, kan dia sudah sah menjadi presiden” kata basya dengan nada tinggi dan arogan.

sementara itu, gapura menjelaskan kepada kapolres bahwa aksi mereka tidak akan anarkis dan meminta untuk diberikan izin walau hanya 30 menit namun ancaman kapolres kepada massa aksi yang membuat suasana menjadi tegang dan adu mulut.

seperti yang diketahui kedatangan Joko Widodo ke sulteng dalam rangka menutup kegiatan Sail Tomini di kab. Parigi Moutong.

Laporan: Andrie Wawan.

Artikel ini ditulis oleh: