“Dari 74 orang itu tokoh utama belum ditangkap, tapi sudah ditangkap ketua JAD Jawa Timur, tapi tidak kami sebutkan,” tambah Tito.
Menurut Tito, Presiden dan Wakil Presiden sudah memberikan arahan untuk menangani terorisme lebih komprehensif.
“Artinya selain penegakan hukum kepada jaringan in dilakukan juga upaya ‘soft power’ terutama untuk membendung ideologi terorisme karena ini bukan agama tertentu, kemudian upaya pengembangan ekonomi dan pendekatan ‘soft’ lainnya termasuk melibatkan masyarakat, kajian kurukulum, untuk membendung ideologi terorisme dengan ideologi lain seperti Pancasila melalui pengembangan lebih humanis,” ungkap Tito.
Pekan lalu, terjadi teror di sejumlah daerah di Indonesia. Serangan teroris awalnya terjadi pada 8 Mei 2018 yaitu terjadi kerusuhan antara narapidana terorisme dengan anggota Densus 88 di rumah tahanan Mako Brimob Kelapa Dua Bogor menjelang tengah malam. Akibat kerusuhan itu, lima orang polisi meninggal, satu orang polisi disanderan, dan satu orang napi teroris tewas.
Ada 155 orang napi teroris yang merebut senjata petugas dan mengambil alih ruangan rutan namun akhirnya mereka menyerah pada 10 Mei 2018 dan seluruhnya dipindahkan ke lapas Nusa Kambangan.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid