Kapolri Jenderal Tito M Karnavian menyampaikan sambutan saat acara MoU antara DPR dan kepolisian di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/18). Kerjasama tersebut dalam rangka peningkatan keamanan di lingkungan DPR. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengaku belum menentukan pengganti Syafruddin untuk menduduki jabatan Wakapolri.

“Belum ada (nama), nanti saya komunikasi dengan Bapak Presiden,” kata Tito di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/8).

Pada hari ini, Presiden Joko Widodo melantik mantan Wakapolri Syafruddin sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menggantikan Asman Abnur. Syafruddin yang sebelumnya berpangkat komjen polisi juga menyatakan pensiun sebagai anggota Polri. “Pertimbangannya perwira bintang dua (irjen) atau bintang tiga (komjen),” tambah Tito.

Saat dimintai pendapatnya mengenai nama Inspektur Jenderal (Irjen) Pol. Idham Azis yang saat ini menjadi Kapolda Metro Jaya, Tito tetap mengatakan bahwa pihaknya harus berkonsultasi dengan Presiden Joko Widodo.

“Nanti setelah saya konsultasi sama Bapak Presiden. Mekanismenya begitu. Itu prerogatif presiden setelah menyampaikan persetujuan dari Bapak Presiden, tidak ada batas waktunya,” ungkap Tito.

Idham Azis sendiri juga hadir dalam pelantikan Syafruddin pada hari Rabu di Istana.

“Saya diperintah untuk menemani Kapolri,” kata Idham.

Irjen Idham Azis adalah Kapolda Metro Jaya lulusan Akpol tahun 1988.

Pada tahun 2005 saat menjabat sebagai Kepala Unit Pemeriksaan Subdetasemen Investigasi Densus/Antiteror, Idham masuk dalam tim yang melumpuhkan teroris Dr. Azhari dan kelompoknya di Batu, Jawa Timur, pada tanggal 9 November 2005. Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu Jenderal Sutanto bersama dengan Kapolri saat ini Jenderal Pol. Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, dan Rycko Amelza Dahniel.

Idham juga pernah menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya (2009), Wakil Kepala Densus 88/Antiteror Polri (2010), Direktur Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri (2013), Kapolda Sulawesi Tengah (2014), hingga Kapolda Metro Jaya pada tahun 2017.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: