Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (ilustrasi/aktual.com)
Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (ilustrasi/aktual.com)

Padang, Aktual.com-Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta seluruh anggota Polri melakukan perbaikan dan perubahan kinerja khususnya terkait dengan budaya negatif yang selama ini melekat seperti prilaku korupsif.

“Saat ini perubahan yang paling mungkin dilakukan dalam bidang sumber daya manusia (SDM), belum bisa masuk ke dalam ranah pelayanan publik dan sikap koruptif dalam menjalankan wewenang yang saat ini masih terjadi,” ujarnya di Padang, Senin (29/8).

Perubahan itu diminta dapat terasa tiga bulan kedepan sesuai dengan program kerja 100 hari Kapolri. Tito mengancam akan melakukan mutasi kepada kepala kepolisian daerah yang tidak menunjukkan perbaikan. Bagi yang mau berubah Tito akan memberikan promosi kepangkatan.

“Kalau mereka berhasil menjalankan instruksi tersebut tentu akan kami berikan hadiah dan yang gagal akan diberi hukuman, seperti melakukan mutasi Kapolda maupun Kapolres yang gagal,” sebut dia.

Menurut dia adanya kerusuhan yang terjadi kawasan Meranti dan Papua mengindikasikan visi misi Kapolri tidak berjalan hingga kebawah. Bahkan mungkin hasil telekonfren yang dilakukan bersama seluruh Kapolda tidak diterjemahkan kepada seluruh anggota.

“Jangan sampai visi misi saya ini hanya sekedar bisnis yang bisa dilewatkan begitu saja, namun harus diterapkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat” tegas dia.

Selain itu ia menerangkan saat ini kepercayaan masyarakat terhadap lembaga Polri masih jauh menurun. Sesuai hasil survei, ada tiga lembaga saat ini yang kurang mendapat kepercayaan dari masyarakat selain Kepolisian, DPR dan Kejaksaan.

“Untuk itu perlu dilakukan pembenahan dari berbagai pihak agar bisa merebut kembali kepercayaan masyarakat yang mulai hilang,” tambah dia.

Ia mengatakan meskipun polisi telah memberikan keterangan yang benar dan sesuai fakta namun masyarakat tidak akan mempercayainya. Kondisi inilah yang harus diubah agar tingkat kepercayaan masyarakat kepada polisi bisa meningkat.

“Saat ini lembaga yang dipercayai oleh masyarakat adalah KPK, TNI dan Lembaga Kepresidenan sehingga ini hensaknya memacu Polri berbenah,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara