“Mereka yang merupakan jantung jaringan. Ketika kita ingin melemahkan jaringan itu, jantung inilah yang akan kita ambil, jantung ini lah dipindahkan di maximum security prison,” terang Kapolri.

Hal tersebut bertujuan agar para gembong terorisme itu tidak memiliki hubungan dengan dunia luar. Namun, Tito menilai isolasi tersebut masih cukup manusiawi.
Meski demikian, para narapidana masih mendapatkan jatah pertemuan dengan keluarga. Hanya keluarga inti. “Saya pikir bagus sekali tinggal manajemen personelnya,” kata Tito.
Disela-sela kunjungannya, Kapolri juga sempat reuni dengan seorang narapidana teroris yaitu Iwan Rois. Napi yang satu ini merupakan teroris yang ditangkapnya sewaktu menjabat sebagai Kepala Densus 88 Antiteror tahun 2004 silam.
Dalam kesempatan ini, Kapolri mendampingi Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly bersama Deputi Pemberantasan Narkoba Badan Narkotika Nasional Arman Depari dan sejumlah pejabat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme mengunjungi dua lapas khusus yang segera difungsikan.
Fadlan Syiam Butho
(Wisnu)