Jakarta, Aktual.com – Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengancam tak akan pandang bulu terhadap bentuk aksi pada 2 Desember mendatang, yang mengganggu ketertiban umum. Walaupun bentuknya ibadah, jika mengganggu kepentingan umum, polisi akan tetap menertibkan.
Seperti halnya rencana shalat Jumat di tengah jalan, menurut Tito itu mengganggu ketertiban umum. Bahkan, ia meyakini tak ada satu agama pun yang mengizinkan umatnya untuk mengganggu ketertiban orang lain.
“Saya juga orang Islam, saya tanya sekarang, shalat Jumat di jalan itu mengganggu ketertiban nggak? Kalau mengganggu, sesuai undang-undang saya akan tertibkan,” tegas Tito saat menghadiri acara bakti sosial Kapolda Jatim, di lapangan Jenggolo Gedangan Sidoarjo, Sabtu (19/11).
Tak hanya itu, mantan Kapolda Metro Jaya menegaskan kepada siapa pun yang terlibat dalam aksi 2 Desember mendatang untuk tidak terprovokasi dengan ikut melakukan aksi yang mengganggu ketertiban.
Jika yang dituntut dalam aksi nanti adalah proses hukum terhadap Ahok, sambung dia, polisi sudah jelas telah memprosesnya. Dia pun mengklaim bahwa berkas perkara kasus Ahok segera dilimpahkan ke Kejaksaan.
“Sudah kami proses dan segera dilimpahkan ke Kejaksaan. Jika tetap demo dan memblokir jalan, diduga bisa dinilai ada muatan politis,” ketusnya.
Untuk diketahui, pada 2 Desember 2016 mendatang, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) kembali menggelar aksi damai jilid III. Aksi tersebut dilakukan untuk mendesak pihak Bareskrim agar segera menahan Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Aksi damai tersebut akan dilakukan dengan shalat Jumat bersama dengan posisi imam berada di Bundaran Hotel Indonesia. Sebelum shalat Jumat, akan dilakukan doa bersama sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin.[ M Zhacky Kusumo]
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid