Kapolri Jenderal Tito Karnavian didampingi jajarannya saat rapat kerja (raker) antara Polri dengan Komisi III DPR, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/6/2018). Kapolri mengusulkan anggaran untuk Polri dalam RAPBN 2019 sebesar Rp 126,8 triliun. Sebesar Rp 5 triliun dialokasikan untuk kegiatan pengamanan Pemilu 2019. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan pentingnya negara aktif melaksanakan standar tindakan untuk memerangi pencucian uang dan pendanaan teroris dalam pertemuan tahunan ke-21 Asia Pasific on Money Laundering di Nepal.

Indonesia termasuk ke dalam organisasi perkumpulan pemerintah Asia Pacific Group on Money Laundering (APG ML) yang beranggotakan 41 negara tersebut.

“Organisasi ini berupaya memastikan setiap negara anggota berperan secara aktif melaksanakan standar tindakan yang telah ditetapkan dalam kebijakan anti pencucian uang, pendanaan teroris dan penyebaran pendanaan senjata pemusnah massal,” kata Kapolri di Jakarta, Selasa (24/7).

Kapolri menekankan komitmen Indonesia terhadap upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme, baik di jurisdiksi Indonesia maupun dalam rangka kerjasama regional dan internasional.

Dalam acara yang berlangsung pada tanggal 21-27 Juli 2018 tersebut, terdapat rencana diadakannya agenda tambahan pelaksanaan penilaian Financial Action Task Force (FATF) terhadap beberapa negara untuk dievaluasi dan ditentukan potensinya menjadi anggota FATF, salah satunya Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid