Jakarta, Aktual.com — Salah satu Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqodas membenarkan pihak kepolisian memberi uang dua gepok ke Suratmi, istri almarhum Siyono sebagai uang sosial atas kematian suaminya.
Siyono yang merupakan pimpinan sekaligus komandan Neo Jamaah Islamiyah itu tewas oleh Densus 88 Polri ketika sudah ditangkap.
Lantaran kematiannya dianggap janggal lantas sang istri mencoba mencari keadilan untuk mengungkap tewasnya Siyono dengan meminta bantuan kepada PP Muhammadiyah.
Meski Polri memberikan uang santunan, namun Sumatri enggan menerimanya. “Uang itu dalam simpanan kami, Bu Suratmi tidak mau menerima,” kata Busyro di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/4).
Belum ada keputusan uang itu akan dikembalikan atau tidak ke pihak kepolisian. Sebabnya, hal tersebut baru akan dibahas dengan tim kuasa hukum Suratmi.
“Pokoknya nanti kita rembukan dengan tim advokasi Ibu Suratmi kan masih shok ya.”
Busyro mengatakan jika uang yang diterima Suratmi belum pernah disentuh sedikit pun. Dijelaskan dia, Suratmi masih shok dan belum ikhlas menerima kematian suaminya.
“Ibu suratmi juga tidak mau buka. Itu dibungkus lakban. Ini utuh lakban ini pernah dibuka enggak.”
“Ibu Suratmi sesek katanya perasaannya kalau terima duit, yasudah. Dia enggak tahu kami juga enggak pernah buka.”
Lebih lanjut, Busyro mengatakan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti tidak mau berkomentar terkait uang yang berasal dari pihak Polri itu. Padahal, hal itu sempat disinggung PP Muhammadiyah dalam pertemuan tersebut.
“Beliau tidak ada komentar soal itu.”
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu