Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi III DPR RI dari fraksi Hanura, Syarifuddin Suding menayakan sejauh mana sikap kepolisian dalam menanggapi keberadaan ISIS yang sedang membangun basis kekuatannya di Asia Tenggara.
“Sudah sejauhmana deteksi atau data warga negara Indonesia yang ada di Suria dan yang sudah kembali, dan bagaimana cara mengawasi mereka terutaman bagi kepolisian dalam melihat pihak-pihak yang mempunyai kemampuan dalam melakukan kegiatan pada aksi terorisme nantinya,” tanya Syarifuddin dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Senayan, Senin (25/1).
Mendapat pernyataan itu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapat sejumlah informasi dari beberapa negara terkait dengan perkembangan ISIS tersebut.
“Soal terorisme, beberapa negara sudah konfirmasi terkait adanya ancaman terorisme itu. Desember lalu, ada 11 tersangka yang kita tangkap, dan ada pimpinannya kita tangkap Habib Syam yang menjadi penguhubung dengan Siria. Tetapi memang dari penangakapan itu masih ada yang belum tertangkap,” ucap dia.
Bahkan, jenderal bintang empat itu sempat mengungkapkan jika daerah Poso sempat akan didaulat sebagai kekuatan ISIS di Asia Tenggara. Namun, itu tidak dapat terlaksana lantaran baik pihak kepolisian dan TNI terus melakukan operasi rutin di wilayah tersebut.
“Di Poso ada daulatannya ISIS di sana, dan karena kami (Polri) dan TNI sedang melakukan operasi maka berubah haluan menjadi ke Filipina Selatan, sebagai wilyah kedaultannya,” tandas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang