Jakarta, Aktual.com – Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengklaim bahwa 36 kartu tanda penduduk (KTP) palsu yang masuk dari Kamboja tidak ada kaitannya dengan perhelatan Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ia mengatakan bahwa masuknya KTP palsu tersebut melainkan adanya dugaan digunakan untuk kejahatan judi online.
“Di kasus KTP palsu digunakan untuk kejahatan judi online. Mereka akan buka rekening palsu untuk tampung judi online,” kata Tito dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (22/2).
Kepastian itu, sambung Tito, lantaran kepolisian sudah pernah melakukan penanganan terhadap kasua KTP palsu beberapa waktu lalu
“Kami sudah pernah menanganani kasus semacam ini sebelumnya,” ujar jenderal bintang empat itu.
Untuk diketahui, Tim Komisi II DPR menemukan 36 buah Kartu Tanda Penduduk, 32 buah Nomor Pokok Wajib Pajak, dan satu buah tabungan Bank Central Asia berisi Rp500.000 dan satu Kartu Anjungan Tunai Mandiri dari hasil inspeksi mendadak ke Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta. Temuan ini dikirimkan lewat paket dari Kamboja ke Jakarta.
Awalnya, Komisi II mendapatkan informasi adanya ribuan E-KTP kiriman dari Laos dan Kamboja yang masuk ke Indonesia lewat Bandara Soekarno-Hatta. Atas informasi ini, Komisi II melakukan inspeksi mendadak, hari ini, Kamis (9/2).
Laporan: Novrizal Sikumbang
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Andy Abdul Hamid