Kapolri Jenderal Tito Karnavian, menggelar konferensi pers akhir tahun Polri 2017 di Jakarta, Jumat (29/12). Kapolri memaparkan di tahun 2017 terjadi penurunan sebesar 23 persen jumlah kejahatan diangka 291.748 kasus, sedangkan pada tahun 2016 mencapai 380.826 kasus. Selain itu, dari jumlah kasus kejahatan pada tahun ini Polri bisa menyelesaikan kasus sebanyak 181.448 kejahatan. Hasil ini menurun dibandingkan tahun lalu, pasalnya di tahun 2016 aparat kepolisian berhasil menyelesaikan kasus kejahatan sebanyak 229.120. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, mengatakan Pilkada Serentak 2018 cenderung lebih kondusif daripada Pilkada Serentak 2017.

“Itu karena sejumlah partai pendukung pemerintah dan partai oposisi banyak yang mengusung pasangan calon yang sama di beberapa daerah,” ujar Jenderal Tito dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (14/3).

Menurut dia, hal tersebut akan meredam friksi di antara partai-partai itu. Selain itu, kasus Pilkada DKI Jakarta 2017 kecil kemungkinan terjadi di 171 daerah pada Pilkada Serentak 2018.

“Situasi yang kurang bagus seperti di Pilkada DKI kecil kemungkinan terjadi di wilayah,” ujarnya.

Menurut dia, sejumlah faktor yang menyebabkan Pilkada DKI tahun lalu memanas tidak banyak ditemukan di daerah.

“Pada kasus di Jakarta, ada empat faktor yang membuat situasi relatif memanas, yakni latar belakang salah satu paslon, agamanya, keturunan, ditambah ada beberapa pihak yang kurang nyaman dengan cara bicara salah satu calon,” tuturnya.

Sementara di daerah, pihaknya menilai isu SARA tidak banyak mengemuka. “Mungkin hanya satu dua wilayah saja,” ucapnya.

Polri melalui Operasi Mantap Praja 2018 mengerahkan sejumlah anggotanya untuk mengamankan rangkaian Pilkada Serentak 2018.

Kapolri berujar, untuk daerah-daerah yang dinilai berpotensi konflik dalam rangkaian Pilkada 2018 akan dikerahkan jumlah personel Polri yang lebih banyak. Sementara untuk daerah-daerah penyelenggara Pilkada dengan pasangan calon tunggal, pengamanan nisbi kendur.

“Ada 13 daerah dengan calon tunggal. Itu relatif aman, sehingga otomatis pengamanan relatif kendur,” katanya.

Sebanyak 171 daerah akan menggelar Pilkada 2018. Jumlah daerah yang akan menggelar Pilkada 2018 lebih banyak dibandingkan Pilkada 2017 yang hanya berlangsung di 101 daerah.

Sejumlah 171 daerah tersebut terdiri dari 17 provinsi, 39 kota dan 115 kabupaten di Indonesia.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: