“Itu dipenggal pidatonya tak utuh. itu dipenggal dan videonya tidak utuh,” ucap Syafruddin.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal sebelumnya, mengutarakan dengan dipotongnya konten pidato itu, telah memunculkan interpretasi yang negatif di masyarakat.

Karena, menurutnya, pesan utuh dari pidato Tito tak tersampaikan dengan baik dan benar.

“Bagaimana kalimat tidak utuh berarti pesan tidak utuh juga, tidak, sampai akhirnya menimbulkan interpretasi masing masing bahkan beberapa pihak dalam tanda petik menyalahkan pak Kapolri,” papar Iqbal.

Padahal, pernyataan Tito, tidak ingin memojokan pihak atau ormas manapun di Indonesia. “Maksud pak Kapolri didalam video itu berbeda sekali. Tidak ada maksud menyudutkan pihak tertentu,” terang Iqbal.

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid