Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (25/1). Rapat tersebut membahas evaluasi kinerja Polri serta isu-isu terkini seperti terorisme, dan Gafatar. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/kye/16

Jakarta, Aktual.com — Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti tak membantah jika ancaman kelompok teroris bukan hanya menggunakan bom untuk menghabisi anggota Polri, namun bisa juga menggunakan racun sianida.

Ancaman itu datang, setelah kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin dengan racun sianida ramai diberitakan media. “Bisa saja itu terjadi. Makanya saya katakan ancaman terhadap anggota polri bisa dengan bom, penembakan, senjata tajam, bisa racun,” kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (16/2).

Menurut Badrodin, ancaman terhadap polisi dengan menggunakan racun bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, di Polsek Kemayoran pun ancaman seperti itu pernah terjadi.

“Semua yang bisa dilakukan. Menggunakan racun bukan yang pertama karena dulu pernah dilakukan di Polsek Kemayoran,” ujar dia.

Dikatakan Badrodin, kalau target operasi dari teroris saat ini adalah polri. Bahkan, dia yakin para teroris bakal melakukan segala cara untuk menyerang anggota polisi.

Oleh karena itu, Badrodin menginstruksikan kepada seluruh jajaran korps bhayangkara untuk selalu waspada. Dia meminta, anak buahnya menggunakan body sistem saat menjalankan tugas.

“Saya sudah instruksikan kepada seluruh jajaran untuk selalu waspada dalam melaksanakan tugasnya kemudian menggunakan body sistem. Body sitem itu satu orang menggunakan petugas dan satu yang mengawasi,” jelas dia.

Selain itu, untuk mengantisipasi serangan teroris melalui racun, Badrodin juga mengaku sudah mengimbau seluruh anggota polisi agar mewaspadi semua makanan dan minuman.

“Kita sampaikan ke seluruh jajaran untuk menghadapi ancaman teror yang memang ditujukan untuk polri. Memang ditujukan ke markas polri termasuk pejabat polri,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu