Jakarta, Aktual.com — Beberapa waktu lalu, warga Desa Gitgit, Kabupaten Buleleng dibunuh dengan cara dipenggal. Nyoman Astika 70 tahun, dibunuh dengan cara mengenaskan oleh lima orang tak dikenal.
Berdasarkan hasil penelusuran pihak kepolisian, Nyoman Astika warga asal Bali di Sulawesi Tengah dihabisi oleh kelompok teroris pimpinan Santoso. “Berdasarkan hasil penyelidikan kita, memang itu dilakukan oleh kelompoknya Santoso,” ujar Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti di Mabes Polri, Kamis (17/9).
Badrodin mengatakan hasil penyelidikan, aksi sadis itu diduga dilakukan atas motif balas dendam. Sebab, kata Badrodin salah satu anggota kelompok Santoso tewas saat disergap polisi, beberapa waktu lalu.
“Setelah kami kontak tembak yang membuat anggota mereka dan kami juga meninggal, Agustus lalu, mereka sudah mengancam akan turun gunung. Nyawa dibalas nyawa, darah dibalas darah, begitu kata mereka,” kata Badrodin.
Badrodin mengatakan, kelompok Santoso tidak mengincar kelompok tertentu sebagai pelampiasan dendam. Mereka bisa melampiaskan dendam secara acak, tak hanya anggota Polri. Badrodin sudah menginstruksikan kepolisian daerah setempat untuk memperketat pengamanan masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya bagi warga yang tengah melaksanakan aktivitas berkebun.
“Tapi kami akui, kami memang tidak dapat jaga satu per satu karena keterbatasan personel. Jadi kami imbau, warga tetap waspada juga,” ujar Badrodin.
Diberitakan, Nyoman Astika warga transmigran asal Buleleng, Bali di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, tewas akibat dipenggal kepalanya oleh kelompok tak dikenal, Minggu (13/9). Dia tewas ketika tengah berkebun di lahan yang cukup jauh dari permukiman.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu