Jakarta, Aktual.com – Meninggalnya salah seorang petani asal Kendeng, Patmi masih mengejutkan bagi beberapa kolega dan kerabatnya. Bagi aktivis Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng, Eko Arifianto, kepergian Patmi tidak akan melunturkan perjuangan masyarakat dan petani Kendeng.
Justru momentum ini dapat meningkatkan semangat perjuangan dan memperkuat solidaritas petani dalam berjuang dalam melawan penindasan.
“Semoga ini awal dari momentum muncul dan tumbuhnya bunga-bunga perjuangan di seluruh penjuru nusantara,” ungkapnya dalam konferensi pers yang digelar di kantor LBH Jakarta, Selasa (21/3) siang.
Menurut pria yang biasa disapa Koko ini, Patmi adalah seorang bunga yang sedang berjuang untuk melawan kolaborasi tirani dan kapital. Koko tidak asal menyebut, karena nama almarhumah sendiri berasal dari sebuah kata dari bahasa Sansekerta yang berarti bunga.
“Karena Patmi adalah Padma, yang artinya bunga,” imbuhnya.
Pewarta : Teuku Wildan
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs