Jakarta, Aktual.com — Jika Anda berpikir nasihat medis untuk hidup sehat adalah menjaga nutrisi yang baik, berolahraga dan bebas dari stres menjadi praktek medis modern, mungkin Anda harus kembali berpikir dan membaca ini hingga selesai. Karena di sini, Aktual.com menghadirkan buku medis yang telah ada dari 1.000 tahun lalu yang telah mengeksplorasi topik-topik yang tepat bagi umat manusia.
Mencari kesehatan dan kesejahteraan manusia adalah kunci pengalaman dalam pengembangan manusia yang lebih baik. Banyak peradaban yang telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan kesehatan dan obat-obatan, dan lebih dari seribu tahun yang lalu, masyarakat Muslim memiliki peran yang berpengaruh dalam perkembangan tersebut.
Selama era ‘Golden Age’ perawatan medis masyarakat Muslim baik untuk semuanya. Banyak rumah sakit yang dibangun di seluruh kota Muslim, serta perawatan yang mutakhir seperti operasi katarak, vaksinasi secara teratur, jahitan internal pengaturan tulang, dan pendidikan tentang dunia medis di rumah sakit menjadi bagian dari praktek standar, dan juga seperti kesadaran akan pentingnya nutrisi dan olahraga dalam menjaga kehidupan sekaligus kesehatan manusia.
Seperti yang diungkapkan oleh Ibnu Sina di dalam bukunya ‘Canon’ pada abad ke-11 ia mengatakan, “Kedokteran adalah ilmu, dari mana seorang belajar bagian tubuh manusia untuk menjaga kesehatan dengan baik , dan menyembuhkannya apabila sakit.”
Banyak sarjana medis menyadari efek buruk dari kebiasaan mengasup makanan yang tidak sehat dan mengakui pentingnya olahraga, mandi, diet yang tepat dan ‘regulasi’ tidur sehat dalam melestarikan kesehatan yang baik dan konsep yang memiliki kemiripan yang kuat dengan obat modern. Dan orang-orang yang gemar kampanye untuk diet sehat serta gerakan yang teratur dalam memerangi berbagai kondisi gangguan kesehatan seperti obesitas dan diabetes saat ini.
Oleh karena itu mari kita menjelajahi sejenak beberapa karya dari masa kejayaan Muslim yang menggambarkan hubungan antara obesitas dan kurangnya kebiasaan tidak sehat serta menerapkan praktek hidup sehat Islami.
1. Ibnu Sina dengan bukunya ‘The Canon of Medicine’ di abad ke-11
Sheikh Al-Ra’is Sharaf Al-Mulk Abu ‘Ali Al-Husain bin ‘Abdullah bin Al-Hasan bin ‘Ali Ibnu Sina, yang dikenal dalam bahasa Latin sebagai “Avicenna” dengan karyanya yang paling terkenal adalah filosofi dan pengobatan. Dalam dunia pengobatan, salah satu bukunya yang lebih dikenal adalah buku ‘encyclpedic’-nya, ‘Al Qanun fi Al-Tibb’ (The Canon of Medicine) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada akhir abad ke-12, yang mana buku tersebut menjadi sumber referensi bagi penelitian medis di berbagai Universitas Eropa sampai akhir abad ke-17.
Di dalam bukunya ‘The Canon of Medicine’ tersebut Ibnu Sina menuliskan mengenai kerugian dari obesitas yang berlebihan ‘listing obesitas’ karena penyakit obesitas yaitu sebuah penyakit dan jika ingin sembuh disarankan agar berlatih dengan keras untuk tidak mengonsumsi makanan yang berlemak serta rutin berolahraga.
2. Al-Razi dengan bukunya ‘Diet Therapy’ di abad ke-10
Mohamed bin Zakaria Al-Razi (Rhazes, 841-926) yang dinilai secara kritis, dalam bukunya ‘Al-Hawi Fit-Tibb’ (An Encyclopaedia of Medicine), yang membahas tentang pengetahuan yang obesitas pada waktu itu. Dengan mengingat pengalaman dan prakteknya sendiri, ia membahas pendapat Ulama yang mendahuluinya terutama dalam kaitannya dengan pengelolaan obesitas yang berlebihan.
Al-Razi mendokumentasikan diskusinya menggunakan laporan kasus klinis pasien dengan obesitas berlebihan yang berhasil ia diobati, dengan menggambarkan secara rinci serta cara yang ia gunakan, seperti diet, obat-obatan, latihan, pijat, hidroterapi, dan perubahan gaya hidup.
Selain itu, ia juga menulis sebuah buku khusus yang bernama ‘Kitab Manafi’ al-Aghdhiyah wa-Daf’i Madharriha’ yaitu sebuah buku tentang cara untuk mengusir efek samping dari nutrisi dan dalam hal tersebut ia juga membuatnya menjadi lebih jelas dan komprehensif dibandingkan para pendahulunya.
3. Ibnu Hubal dengan bukunya ‘Selections in Medicine’ di abad ke-12
Ibnu Hubal Al-Baghdadi (1121 – 1213) adalah seorang dokter Arab dan ilmuwan yang dikenal terutama untuk ringkasan medis yang berjudul ‘Kitab Al-Mukhatarat fi Al-Tibb’ (Selections in Medicine), yang ditulis pada tahun 1165 di Mosul, Irak.
Dalam karyanya tersebut ia mengatakan tentang predisposisi dari “orang sangat gemuk atau obesitas yang berlebihan” dapat dengan mudah jatuh sakit atau terserang penyakit. Dalam pola hidup sehat Islami, cara latihan berat pada perut yang kosong merupakan sebuah kesalahan. Oleh karena itu ia menekankan akan pentingnya jadwal secara bertahap dan meningkat secara perlahan. Karena orang yang terlalu gemuk dapat menempatkan dirinya terhadap risiko apabila ia mulai latihan secara tiba-tiba dalam kegiatan yang berat.
4. Ibnu Al-Nafis dengan bukunya ‘Art of Medicine’ di abad ke-13
Ibnu Al-Nafis adalah dokter di abad ke-13. ‘Ala’ Al-Din Abu Al-Hasan ‘Ali bin Abi al-Hazm al-Qarshi, lahir di Al-Qarsh dekat dengan Damaskus. Ia belajar ilmu kedokteran di Damaskus di bawah pengawasan Profesor Muhadhab Al-Din al-Dakhwar di sekolah medis rumah sakit Al-Nuri.
Dan ia pun juga menulis, bahkan sejumlah karyanya termasuk yang paling terkenal yaitu ‘Kitab Al-Shamil fi ‘l-Sina’a Al-Tibbiyya’ (Comprehensive Book in the Art of Medicine). Dalam salah satu karyanya yang lain yaitu ‘Al Mujiz Fit-Tibb’ (The Concise Book of Medicine) yaitu sebuah buku yang melaporkan tentang hubungan antara obesitas yang berlebihan dan resiko fatal ‘kardiovaskular’ dan ‘serebrovaskular’, yakni menyebabkan gangguan pernafasan dan endokrin.
“Obesitas berlebihan merupakan kendala pada manusia yang bisa membatasi kebebasan tindakan dan ‘konstruksi’ vital pneuma (vitalitas), yang dapat membuatnya menjadi lenyap karena udara yang mungkin tidak dapat mencapainya, karena mereka sering menderita sesak atau palpitasi. Juga, orang yang terlalu gemuk juga menghadapi risiko pecah pembuluh yang fatal yang menyebabkan perdarahan ke dalam rongga tubuh, otak, dan jantung manusia, yang akan menyebabkan kematian mendadak pada mereka,” sebut ia di dalam bukunya tersebut
5. Samarqandi dengan bukunya ‘Food and Drink for Healthy People’ di abad ke-13
Najib ad-Din Abu Hamid Muhammad bin Ali bin Umar Samarqandi adalah seorang dokter Persia di abad ke-13 yang berasal dari Samarqandi. Dia adalah seorang penulis medis produktif dan expositor pencetus ide kesehatan, meskipun hanya beberapa rincian yang diketahui dari profil kehidupannya. Bukunya yang paling terkenal adalah ‘The Book of Causes and Symptoms’, yang membahas manual komprehensif terapi dan patologi. Yang mana menjadi salah satu yang banyak dibaca serta mendapatkan komentar.
Dalam karyanya ‘Food and Drink for Healthy People’, ia mendefinisikan makanan bergizi yang tepat adalah makanan yang mampu menggantikan apa yang hancur dari unsur-unsur pokok dari bagian tubuh manusia.
Demikian lima buku medis mengenai pola hidup sehat yang telah ada sajak 1.000 tahun lalu, yang Aktual.com kutip dari Muslimheritage, Selasa (26/04).
Artikel ini ditulis oleh: