Jakarta, Aktual.co — Karya kreatif seniman petani Komunitas Lima Gunung di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, berupa wayang gunung, ikut dipamerkan dalam International Mask and Puppet Festival 2015 bertajuk “Gunungan” di Bale Pare-Kota Baru Parahyangan, Bandung, Jawa Barat.

“Kami memamerkan 17 wayang gunung dan tujuh wayang kali, berupa berbagai satwa jenis serangga, ikan dan binatang lainnya dalam kegiatan selama 22-24 Mei mendatang,” kata Sujono, pembuat wayang kontemporer itu yang juga salah satu petinggi Komunitas Lima Gunung di Magelang.

Ia mengatakan beragam wayang kontemporer dengan sunggingan berbahan baku kulit sapi tersebut, dikerjakan selama beberapa waktu terakhir untuk pameran mendatang.

Komunitas Lima Gunung melalui berbagai kegiatan seni, tradisi, dan budaya di daerah setempat maupun di beberapa kota besar lainnya, juga telah mementaskan wayang gunung karya Sujono yang juga Ketua Sanggar Saujana di Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, di kawasan antara Gunung Merapi dan Merbabu.

“Sudah beberapa kali, komunitas kami mementaskan wayang gunung dengan lakon kontemporer,” katanya.

Sebanyak 17 wayang gunung menggambarkan serangga yang di masyarakat desa setempat, antara lain disebut sebagai semprang, kepik, tengis, laler, kupu, semut, gasir, lemut, orong-orong, tawon, sedangkan binatang lainnya, yakni singa, munyuk, celeng, badak, gajah, kuala, dan landak.

Ia mengatakan wayang kali berupa aneka ikan, seperti braskap, yuyu, bawal, mujahir, lele, dan kerapu.

Sujono mengaku beberapa kalangan di daerah setempat maupun beberapa kota lainnya telah mengoleksi sejumlah wayang gunung karya kreatifnya itu.

Dalam rangkaian kegiatan International Mask and Puppet Festival 2015, puluhan seniman petani Komunitas Lima Gunung yang berbasis di Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, di kawasan Gunung Andong juga akan mementaskan tarian tradisional “Topeng Ireng”.

“Kami berterima kasih karena mendapat kehormatan dari penyelenggara untuk bisa ikut dalam kegiatan festival mendatang,” kata Ketua Komunitas Lima Gunung Supadi Haryanto di sela pertemuan para petinggi komunitas itu, untuk membahas rencana agenda tahunan, Festival Lima Gunung XIV pada pertengahan Agustus mendatang.

Artikel ini ditulis oleh: