Jakarta, Aktual.co — Gerakan Dekrit Rakyat dan Koalisi Masyarakat Sipil  untuk Pemerintahan Bersih akan menemui pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait tanda kuning dan merah pada proses seleksi calon menteri pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla. 
Sesuai rencana, tokoh politik dan kelompok masyarakat itu datang pukul 10.00 Wib, Senin 3 November 2014. Mereka yang hadir adalah Yudi Latif, Romo Benny Susetyo, Chalid Muhammad (Dekrit Rakyat), Ray Rangkuti (Direktur LIMA), Haris Ashar (Kontras), Cilm (eksponen 98) dan Sri Palupi (Ecosoc).
Selanjutnya Dani Setiawan (KAU), Riza Damanik, Siti Maimunah, Jeirry Sumampow (TEPI), Sebastian Salang (FORMAPI), Baiquni (eksponen 98), Sopyan (eksponen 98), Karyono Wibowo (Lingkar Studi Trisakti) dan beberapa tokoh lainnya. 
“Kita ingin pemerintahan Jokow-JK bersih dari korupsi. Bahkan tidak hanya bersih dari korupsi, tetapi bersih dari jejaring neoliberalisme dan para mafioso,” tegas salah satu tokoh yang akan mendatangi KPK, Karyono Wibowo, saat dihubungi Senin (3/11).
Menurutnya, janji Jokowi untuk memberantas korupsi harus diperkuat oleh seluruh kekuatan masyarakat civil (civil society). Apalagi rakyat berharap kabinet pemerintahan Jokowi benar-benar bersih dari korupsi. (Baca: Catatan Merah Menteri Kabinet Jokowi)
“Yang mendasari Koalisi Masyarakat Sipil mendesak KPK, karena adanya sinyalemen dari pimpinan KPK sendiri bahwa ada sejumlah menteri yang masuk kabinet Jokowi terindikasi kuat mereka terlibat korupsi,” kata Karyono.
“Maka dari itu KPK hendaknya segera memanggil dan memeriksa menteri-menteri yang memiliki catatan merah dan kuning,” sambungnya.

Artikel ini ditulis oleh: