Jakarta, Aktual.com – Peneliti Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat masih unggul dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 meskipun tingkat keterpilihan Ahok menurun.

“Hasil sejumlah survei masih menempatkan pasangan Ahok Djarot dengan tingkat keterpilihan tertinggi di atas dua pasangan lainnya. Artinya, potensi kemenangan Ahok-Djarot tetap paling besar,” kata Karyono dihubungi di Jakarta, Minggu (16/10).

Karyono mengatakan ada beberapa alasan pasangan yang diusung oleh partai PDIP, Golkar, Hanura dan Nasdem ini lebih berpeluang untuk menang. Pertama, Ahok-Djarot memiliki modal tingkat keterpilihan yang masih relatif jauh di atas pesaingnya yang tidak mudah dikejar.

Posisi Ahok-Djarot sebagai calon yang masih menjabat juga memiliki keunggulan karena dinilai sebagian warga Jakarta berkinerja cukup memuaskan dan berbanding lurus dengan keinginan masyarakat yang ingin mereka kembali memimpin Jakarta.

“Sentimen positif terhadap kinerja Ahok-Djarot saat ini dan pengalamannya menjadi gubernur bisa menjadi modal sosial untuk meyakinkan pemilih. Modal ini tidak dimiliki dua pasangan lain,” tuturnya.

Dengan posisinya yang masih menjabat, Ahok-Djarot juga dapat memengaruhi pemilih dengan kebijakan pembangunan yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Sebagian besar pemilih di Jakarta yang cukup rasional, moderat dan cenderung kosmopolitan memiliki pertimbangan realistis.

“Segmen pemilih ini tidak mudah terpengaruh oleh isu SARA dan cenderung memilih kandidat yang sudah teruji memuaskan kinerjanya, kecuali ada fakta kebijakan yang diskriminatif terhadap kelompok etnis dan agama tertentu,” katanya.

Sebelumnya, sejumlah lembaga telah merilis hasil survei tentang tingkat keterpilihan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bersaing dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis tingkat keterpilihan Ahok-Djarot adalah 31,4 persen, disusul Anies-Sandiaga 21,1 persen dan Agus-Sylvi 19,3 persen.

Populi Center merilis survei tingkat keterpilihan dengan hasil Ahok-Djarot 45,5 persen, Anies-Sandiaga 35,5 persen dan Agus-Sylvi 15,8 persen. (Ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara