Semarang, Aktual.co — DPRD Provinsi Jawa Tengah tidak boleh membuat kubu dualisme kepemimpinan di kursi parlemen. Peringatan ini disampaikan menyusul perseteruan dualisme kepemimpinan, antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP).
Demikian pesan yang disampaikan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat IAIN Walisongo Semarang dalam aksi di depan Gedung DPRD Semarang, Kamis (6/11).
Koordinator Aksi, M Sihab mengatakan, konflik interest yang ada di parlemen, akan menjadikan lambannya kinerja. Sebab, pekerjaan parlemen untuk kepentingan rakyat, tersandera kepentingan koalisi.
“Untuk itu, kami mahasiswa meminta supaya anggota DPRD Jateng menselaraskan visi-misi demi kepentingan rakyat. Artinya, tidak ikut dalam dualisme di DPR RI,” ujar dia.
Dalam kesempatan, mahasiswa memberikan hadian kepada perwakilan anggota DPRP berupa tikus. Dua tikus itu diberikan kepada polisitisi partai Gerinda, Sriyato Saputra.
Dihadapan mahasiswa, anggota DPRD Jateng berjanji tidak akan membuat dualisme kepemimpinan di kursi parlemen. 
“Kami akan melakukan tugas sebaik-baikknya demi aspirasi rakyat. Biarkan anggota DPR RI yang di pusat (yang seperti itu), tetapi yang di daerah harus mengurusi rakyat,” terang Sriyanto.