Solo, Aktual.com – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Solo, Jawa Tengah tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, mencatat kasus DBD hingga Oktober 2015 mencapai 462 kasus. Sedang di 2014 hanya 256 kasus yang ditemukan.

Angka kematian penderita DBD juga mengalami meningkat. Sampai akhir Oktober sudah sembilan pasien meninggal. Padahal tahun lalu hanya empat pasien yang meninggal akibat DBD.

Kasi Pengendalian Penyakit DKK Solo, Arif Dwi mengatakan ada 24 kelurahan di lima kecamatan yang dinyatakan sebagai endemik DBD. Yakni Kecamatan Laweyan, Serengan, Jebres, Banjarsari dan Pasar Kliwon.

“Penyebaran nyamuk aedes aegepty yang membawa virus dengue ini sangat cepat. Apalagi pergantian musim. Di Solo penderita DBD kebanyakan berasal dari kelurahan Mojosongo, Kadipiro, Jebres dan Pucangsawit,” beber Arif di Solo, Rabu (25/11).

Untuk itu, kata dia, mulai tahun depan pihaknya bakal galakan kembali penyuluhan kepada warga akan bahaya DBD.

“Kami terus meningkatkan penyuluhan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) kepada masyarakat. Karena dengan budaya itu maka masyarakat akan terhindar dari penyakit DBD,” tambah Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih.

Artikel ini ditulis oleh: