Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa intensif mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie terkait penyidikan kasus korupsi pengadaan e-KTP dengan tersangka Ketua DPR Setya Novanto. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Akademisi asal Universitas Nasional (Unas) TB Massa Jafar menilai, prahara e-KTP yang melibatkan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto berpotensi menimbulkan kekacauan politik.

Jika kasus ini terbongkar, Massa meyakini semua partai-partai yang memiliki perwakilan di DPR akan tersangkut. Hal ini pun akan berdampak pada suara pemilih dalam Pemilu 2019 mendatang. “Angka golput naik. Itu tidak baik untuk negara kita menjawab tantangan ke depan,” ucap Massa ketika dihubungi Aktual, Senin (27/11).

Turunnya tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik ditenggarai menjadi pangkal dari tingginya angka golput dalam Pemilu 2019. Jika memang semua partai terbukti menerima cipratan korupsi e-KTP, maka institusi tersebut akan sulit meraih kepercayaan publik.

“Parpol bisa jadi common sense, kita bicara partai ini banyak persoalan. Ujungnya publik tidak percaya lagi dengan demokrasi,” kata Massa.

Merosotnya partai, jelas Massa, merupakan sebuah indikasi nyata dari merosotnya kualitas konsolidasi demokrasi Indonesia. Ia menambahkan, sejatinya bersihnya partai politik merupakan salah satu motor untuk meningkatkan konsolidasi demokrasi di tanah air.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan