Kondisi demikian membuat Dahnil kembali menegaskan pentingnya peranan dari Tim Pencari Gabungan Fakta (TPGF) Novel untuk menghindari konflik kepentingan dalam pengusutan ini.

“Ada kendala non teknis lah (dari kepolisian). Solusinya dialihkan ke TPGF saja,” tegas pria berusia 35 tahun ini.

Lamanya pengusutan kasus ini pun membuat Dahnil menyoroti Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. Menurutnya, Tito tidak dapat membuktikan bahwa institusi yang dipimpinnya telah menjadi lembaga pengayom masyarakat.

Tidak hanya itu, ia juga menyebut gelar yang diberikan PTIK terhadap Tito tidak akan ada artinya jika Tito tidak mampu membersihkan oknum-oknum polisi yang masih ‘bermain’.

“Siapa saja bisa ngeklaim, seperti misalnya anda bisa saja bikin gelar ‘Saya adalah wartawan terbaik di planet ini’. Planet lho, bukan Indonesia lagi,” ucapnya sembari tertawa.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid