Jakarta, Aktual.co — Liga Sepak Bola Inggris mempertanyakan klub Birmingham City tentang keberlanjutan pengaruh sang mantan pemilik Carson Yeung di penjara Hong Kong menyusul kasus pencucian uang, demikian laporan Kamis (15/1).
Yeung (54), telah dihukum penjara selama enam tahun sejak Maret 2014 dalam kasus transaksi keuangan dan kesepakatan yang melibatkan pebisnis lokal Hong Kong dan seorang anggota kelompok.
Liga Sepak Bola Inggris telah mengirim surat kepada klub Birmingham yang menanyakan apakah mantan pimpinan klub itu masih aktif sebagai seorang direktur setelah Yeung meminta dewan klub untuk menunjuk tiga direktur baru termasuk mantan supir dan mitranya, demikian laporan surat kabar Inggris.
Surat itu dikirim setelah perusahaan induk memasukkan sebuah pernyataan ke bursa saham Hong Kong, pada Kamis, di mana Birmingham International Holdings terdaftar. Surat itu mempertanyakan kelayakan direktur-direktur baru yang direkomendasikan Yeung, begitu pula hubungan Yeung dengan pemilik saham mayoritas yang lain dan memungkinkannya untuk mengambil alih persentase kepemilikan klub.
Aturan Liga Sepak Bola Inggris mencegah setiap orang yang melakukan tindakan kejahatan terkait ketidakjujuran untuk menjadi seorang direktur atau pemilik klub dengan porsi lebih dari 30 persen.
“Liga Sepak Bola Inggris telah menulis surat kepada Birmingham City hari ini untuk mengklarifikasi serta apakah pernyataan itu menunjukkan Carson Yeung harus didefinisikan sebagai seorang ‘pihak terlibat’ di bawah pengujian pemilik dan direktur sedangkan dia berada dalam sebuah kondisi diskualifikasi,” demikian laporan The Guardian mengutip juru bicara Liga Inggris.
Sementara itu, BBC mengutip juru bicara Liga Inggris telah ada sebuah “dialog yang berjalan dengan klub dalam beberapa bulan terakhir.” Yeung, dalam pernyataan resmi perusahaan, masih memiliki 27,9 persen saham BIHL. Tapi, Yeung juga bertindak dalam sebuah perusahaan afiliasi terpisah, U-Continent, yang mempunyai kepemilikan 15,5 persen saham BIHL sehingga mengakumulasikan kepemilikan saham Yeung atas Birmingham City lebih dari 30 persen.
Pernyataan itu juga mengatakan dewan klub telah minta Yeung untuk mengatur usulan direktur-direktur baru sehingga sesuai dengan komite nominasi perusahaan dan calon-calon direktur itu “punya karakter, pengalaman, dan integritas” untuk melakukan peran mereka.
Yeung telah memimpin Birmingham City pada Juni 2011 atau dua tahun setelah dia membeli klub itu. Dia masih tetap sebagai pemilik saham terbesar di klub, menurut situs resmi bursa saham Hong Kong, meskipun telah mundur dari seluruh posisi dalam perusahaan induk sebelum sidang vonis.
Birmingham City, yang telah terdegradasi dari Liga Premier pada 2011, masih dalam pembicaraan dengan penawar-penawar potensial sepanjang beberapa tahun terakhir.
Artikel ini ditulis oleh:













