Jakarta, Aktual.co — Lembaga Hak Asasi Manusia (HAM) Prancis terkejut dengan penolakan Wali Kota Champlan terhadap kasus penguburan bayi keturunan Rumania.
Channel NewsAsia melaporkan, Senin (5/1), Jacques Toubon, Komisioner yang juga merangkap sebagai ketua tim penyelidik setempat mengatakan, bahwa penolakan ini mengakibatkan hubungan bilateral antara Prancis dan Rumania menjadi renggang.
“Penolakan penguburan bayi ini dapat memicu ketegangan kembali Prancis dan Eropa Timur,” kata Toubon.
Sementara itu, Wali Kota Champlan, Christian Leclerc menegaskan, tidak ada penolakan terhadap penguburan bayi keturunan Rumania di wilayah tersebut.
“Sudah ada pertimbangan dalam pemahaman ini. Dan, tidak ada penolakan,” cetusnya.
Menanggapi perihal isu tersebut, Perdana Menteri (PM) Prancis Manuel Valls melalui akun Twitter-nya menuturkan, bahwa menolak penguburan bayi di Prancis, sama sama menghina ‘Negeri Menara Pisa’ tersebut. (Laporan: Sukardjito)
Artikel ini ditulis oleh: