Jakarta, Aktual.com – Kasus positif paparan virus corona (COVID-19) di Jakarta bertambah 361 pada Senin tanggal 20 Juli 2020 yang menjadikan total kasus hingga saat ini 16.712 kasus (hari sebelumnya 16.351 kasus).

Berdasarkan data yang diterima di Jakarta, pertambahan kasus baru COVID-19 di Jakarta sebanyak 361 tersebut lebih tinggi dibandingkan penambahan kasus pada Minggu (19/7) sebanyak 312 kasus, penambahan kasus pada Sabtu (18/7) sebanyak 331 kasus, penambahan Jumat (17/7) di angka 231 kasus, pertambahan pada Kamis (16/7) sebanyak 304 kasus, pada Rabu (15/7) sebanyak 258 orang, Selasa (14/7) sebanyak 275 kasus dan Senin (13/7) sebanyak 279 kasus.

Namun jumlah penambahan tersebut masih berada di bawah penambahan kasus pada Minggu (12/7) sebanyak 404 kasus.

Sementara, pasien sembuh dari paparan virus corona jenis baru (COVID-19) bertambah 154 orang pada hari Senin ini yang menjadikan jumlah total pasien sembuh hingga saat ini menjadi 10.598 (hari sebelumnya 10.444 orang).

Adapun pasien meninggal dunia pada hari Senin ini bertambah empat orang menjadikan total yang meninggal sebanyak 749 orang (hari sebelumnya 745 orang).

Dari yang masih dinyatakan positif COVID-19, 1.027 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit (hari sebelumnya 925 orang) dan 4.338 orang melakukan isolasi mandiri atau self isolation di rumah termasuk Wisma Atlet (sebelumnya 4.237 orang).

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta tidak menggunakan istilah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), namun menggunakan istilah suspek, probable, pelaku perjalanan, kontak erat dan discarded.

Berdasarkan keterangan Pemprov DKI, untuk suspek berjumlah 52.714 orang (sebelumnya 52.586 orang), yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 48.851 orang (hari sebelumnya 48.646), suspek yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 602 orang (sebelumnya 610 orang), sedangkan suspek yang masih menjalani isolasi di RS sebanyak 1.067 orang (sebelumnya 1.136) dan yang meninggal sebanyak 2.194 orang.

Untuk pasien berstatus probable sebanyak 42 orang, yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 38 orang, yang meninggal sebanyak empat orang. Untuk Pelaku Perjalanan berjumlah (sebelumnya 1.803 orang), yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 1.773 orang(sebelumnya 1.758 orang), yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 36 orang.

“Untuk Kontak Erat berjumlah 81.739 orang (sebelumnya 81.327 orang), yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 76.192 orang (sebelumnya 73.955 orang), yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 5.547 orang (sebelumnya 7.372 orang). Sedangkan, untuk Discarded sebanyak 5.713 orang (sebelumnya 5.712orang),” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Fify Mulyani dalam keterangannya.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai dengan 19 Juli 2020 sudah ada 454.622 sampel (sebelumnya 448.780 sampel) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak Virus Corona (COVID-19) di lima wilayah DKI Jakarta.

Untuk tes PCR pada 19 Juli 2020, dilakukan pada 2.824 orang. Sebanyak 2.794 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru (yang awalnya terdeteksi pada hasil reaktif pengujian rapid test) dengan hasil 361 positif dan 2.433 negatif.

Sementara itu, untuk tes cepat (rapid test) sudah diikuti total oleh sebanyak 279.243 orang (hari sebelumnya 279.120 orang) telah menjalani rapid test, persentase positif COVID-19 sebesar 3,5 persen setara dengan 9.715 orang (sebelumnya) 9.706 orang dinyatakan reaktif COVID-19 dan 269.528 orang (hari sebelumnya 269.414 orang) dinyatakan non-reaktif.

Untuk kasus positif, tambah Fify, ditindaklanjuti dengan uji usap (swab test) secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.

Untuk Testing Rate pada pemeriksaan PCR di Jakarta yang dilakukan sejak 1 Maret 2020, adalah sebanyak 30.300 tes per 1 juta penduduk. Dalam periode 1 minggu terakhir yaitu 13 – 19 Juli 2020, telah dilakukan 3.554 tes per 1 juta penduduk per minggu.

Jumlah ini telah melebihi target WHO 1.000 tes per 1 juta penduduk per minggu. Namun, positivity rate testing PCR seminggu terakhir yaitu 5,5 persen. Menurut WHO, positivity rate idealnya berkisar kurang dari 5 persen. Untuk itu, perlu kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam memutus mata rantai penularan COVID-19.

Sejak tanggal 4 Juni, Kepala Dinkes DKI Jakarta mengeluarkan surat edaran untuk Puskesmas melakukan Active Case Finding selain terus melakukan Contact Tracing. Puskesmas menyisir pasar, tempat umum, RW rawan di pemukiman yang diperkirakan terdapat penularan kasus berdasarkan perhitungan epidemologi.

Mengingat 55 persen dari pasien positif yang ditemukan adalah orang tanpa gejala, untuk itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol 3M Lawan COVID, yaitu:
• Memakai masker dengan benar;
• Menjaga jarak aman 1-2 meter;
• Mencuci tangan sesering mungkin.

Selain itu, juga tetap menjaga protokol PSBB transisi dengan menjaga kapasitas ruangan 50 persen dan pastikan keluar rumah dalam kondisi sehat. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta juga mengapresiasi kantor yang memberlakukan 50 persen Work from Office.

Jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, ucap Fify, juga tetap melakukan pengawasan ketaatan di berbagai tatanan, seperti mall, objek wisata dan pasar.(Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Warto'i