Jakarta, Aktual.com — Polda Metro Jaya seperti di ujung tanduk dalam menuntaskan perkara Jesica Kumala Wongso atas dugaan pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin, dengan cara memberi racun sianida ke dalam kopi Vietnam yang diminum korban.
Pasalnya, batas waktu penanganan kasus tinggal beberapa hari lagi. Jika tidak bisa melengkapi bukti-bukti yang dituduhkan, polisi harus membebaskan Jesica dan harus siap-siap menghadapi gugatan keluarga Jesica.
Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Polda Metro Jaya agar bekerja lebih keras lagi menuntaskan kasus Jesica, sehingga kasusnya bisa P21 di kejaksaan untuk kemudian bisa segera diproses di pengadilan.
“Untuk itu polisi perlu mengevaluasi kinerjanya dalam mengusut kasus kematian Mirna. Mulai dari proses pembuatan kopi Vietnam, pengantaran kopi ke meja tempat Jesica duduk, hingga Mirna keracunan setelah minum kopi Vietnam, perlu dievaluasi dan dicermati ulang,” ujar Presedium IPW Neta S Pane dalam siaran persnya yang diterima Aktual.com, Sabtu (23/4).
Menurut dia, dalam evaluasi itu perlu ditelusuri apakah masih ada kelengahan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum dibawah komando Kombes Khrisna Murti dalam mengamankan tempat kejadian perkara, apakah masih ada barang bukti yang belum diamankan, atau apakah masih ada saksi-saksi yang terlewatkan.
“Sebab sejauh ini, sepertinya polisi belum menemukan saksi kunci yang melihat Jesica menuangkan sesuatu ke gelas kopi Vietnam yang kemudian diminum Mirna, padahal di tempat itu cukup banyak orang lain. Inilah yang membuat kasus Jesica tak kunjung bisa di P21 (lengkap),” kata Neta.
Tentu sangat ironis jika kemudian Jesica dibebaskan demi hukum karena polisi tak kunjung bisa menuntaskan kasus ini. Padahal, polisi pernah punya prestasi saat membongkar kasus kematian Munir yang diracun dengan arsenik dalam penerbangan ke Amsterdam.
“Jika melihat keberhasilan menuntaskan kasus Munir, sepertinya Polda Metro Jaya perlu meminta bantuan Tim Kasus Munir. Bagaimanapun polisi harus menuntaskan kasus Jesica, sehingga koordinasi perlu dilakukan untuk mendukungnya,” demikian Neta.
Artikel ini ditulis oleh: