Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) menjawab sejumlah pertanyaan wartawan usai memberikan keterangan pers terkait Laporan 1 Tahun Kementerian BUMN di Jakarta, Senin (26/10). Realisasi proyek BUMN hingga semester I Tahun 2015 tercatat 30 dari 86 proyek strategis BUMN dengan serapan tenaga kerja mencapai 65.928 orang yang melibatkan 25 BUMN. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/ama/15.

Jakarta, Aktual.com — Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan bahwa kasus yang menimpa Dirut Pelindo II RJ Lino, memperberat posisi Menteri BUMN Rini Soemarno di kabinet kerja.

“Saya pikir posisi Ibu Rini sedikit terancam, ditambah RJ Lino jadi tersangka. Punya potensi saudara Rini akan diganti oleh presiden,” kata Ray, di Jakarta, Sabtu (19/12).

Dirinya bahkan memprediksi posisi Rini di kabinet Jokowi-JK tidak bertahan lama alias segera dicopot dari kursi Menteri BUMN.

Diketahui, Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia dijerat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan dua unit Quay Container Crane (QCC) tahun anggaran 2010.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati menjelaskan, penetapan status tersangka kepada Lino dilakukan setelah penyidik menemukan dua alat bukti yang valid.

“Menetapkan RJL (RJ Lino) sebagai tersangka,” ujar Yuyuk saat jumpa pers di gedun KPK, Jakarta, Jumat (18/12).

Selain itu, Sidang Paripurna DPR RI menyetujui laporan tahap I hasil panitia angket Pelindo II yang disampaikan Ketua Pansus Rieke Diah Pitaloka.

Dalam laporan hasil kesimpulan pansus diantaranya merekomendasikan kepada Menteri BUMN Rini Soemarno untuk segera memberhentikan Dirut Pelindo II RJ Lino.

“Serta merekomendasikan kepada Presiden RI untuk menggunakan hak preogratifnya memberhentikan Rini Soemarno sebagai Meneg BUMN,” kata Rieke saat membacakan laporan hasil Pansus tahap I, di Ruang Sidang DPR RI, Senayan, Kamis (17/12).

Artikel ini ditulis oleh: