Warga melakukan isi ulang pulsa listrik di salah satu perumahan, Jakarta, Senin (30/11). Tarif listrik pelanggan rumah tangga berdaya 1.300 VA dan 2.200 VA pada Desember 2015 akan mengalami kenaikan sebesar 11,6 persen dibandingkan November 2015 menyusul pemberlakuan mekanisme penyesuaian tarif kedua golongan tersebut oleh PLN. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww/15.

Jakarta, Aktual.com – Dirut PLN Sofyan Basyir menegaskan bahwa tidak ada kenaikan tarif listrik dan justru harga per Kwh-nya turun, namun hanya pengalihan subsidi dari pelanggan 900 watt.

“Tarif listrik pada bulan ini yang pasti sebenarnya tidak naik hari ini, baik untuk yang 450 (watt), 900 waat, 1.300 watt dan seterusnya, (bahkan) per KWH nya turun,” kata Sofyan Basyir saat konferensi pers di Kantor Staf Kepresidenan Jakarta, Jumat (6/1).

Dia menjelaskan bahwa yang berlaku per Jumat ini adalah pelanggan 900 watt dicabut subsidinya, setelah pemerintah menilai mereka tidak berhak mendapatkan subsidi karena bukan masyarakat miskin.

“Masyarakat miskin oleh pemerintah malah ditambah jumlahnya bukan dikurangi, yaitu (pelanggan) 450 waat itu jumlahnya ditambah hari ini menjadi lebih kurang 27 juta keluarga dari hanya 23 juta keluarga,” ungkapnya.

Sofyan menjelaskan bahwa untuk pelanggan 900 watt memang sudah tidak layak menerima subsidi karena banyak digunakan untuk bisnis, seperti membuka kos-kosan.

“Ada kos-kosan 40 kamar dalam satu gedung, setiap kamarnya ditaruh 900 watt. Demikian juga banyak rumah-rumah (mewah) juga yang menggunakan dua kali 900 watt, nah ini hal-hal yang kita hilangkan,” ucapnya.

Sofyan Basyir menjelaskan bahwa pengalihan subsidi dari pelanggan 900 waat ini akan dialihkan untuk mengaliri listrik di daerah-daerah terpencil.

Dirut PLN menyebut untuk di seluruh Indonesia dalam tahun ini sekitar 2.000 desa yang hingga saat ini belum teraliri listrik.

“Sumatera saja ada 1.300 (desa), untuk Papua kira-kira sekitar 1.400 (desa). Jadi yang kita perkirakan dalam tahun depan ini kita bisa selesaikan. Jumlah dananya yang kira-kira 4 juta orang itu diperkirakan sekitar Rp3-4 triliun,” imbuhnya.

Sofyan juga mengungkapkan bahwa pengalihan subsidi ini untuk membangun transmisi, membangun gardu gardu induk dan juga untuk desa desa yang tertinggal yang 1.000 desa tahun pada tahun kemarin yaitu antara lain gunanya efisiensi dan juga subsidi yang dikembalikan kepada negara.

Dia juga menegaskan bahwa pengalihan subsidi untuk pelanggan 900 waat telah disampaikan sejak 10 bulan yang lalu ke berbagai pihak.

Dia mengatakan sebelum menentukan pengalihan ini, pihaknya telah melakukan survei, di mana BPS dan PLN dan telah keliling ke tiap-tiap desa, dusun, kota untuk meneliti selama 10 bulan.

“Dalam 10 bulan itupun kami sudah sampaikan kepada semua pihak. Jadi sekali lagi, kami ulangi tidak ada kenaikan tarif listrik yang ada adalah mereka yang tidak berhak kami berhentikan untuk mengambil subsidi karena mereka tidak layak menerima lagi subsidi,” kata Sofyan Basyir, menegaskan.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid