Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) didampingi Ketua Komisi XI DPR Fadel Muhammad (kanan) dan MenPAN RB Yuddy Chrisnandi (kiri) meninggalkan ruangan seusai mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (24/12). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Majelis Rasulullah tersebut diikuti ribuan umat muslim. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc/15.

Jakarta, Aktual.com — Indonesia harus selalu siap membantu negara yang mengalami bencana. Janji ini disampaikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla karena saat musibah tsunami Aceh tahun 2004 silam seluruh dunia memberikan bantuan kepada Indonesia.

“Indonesia tidak harus selalu menjadi ‘tangan di bawah’, tetapi juga ‘tangan di atas’, khususnya kepada negara-negara sekitar kita karena kita sudah dibantu oleh seluruh dunia pada saat tsunami (2004) dan bencana lain,” ujarnya saat membuka Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Palang Merah Indonesia (PMI) Tahun 2016 di Istana Wapres Jakarta, Minggu malam (31/1).

Ia berharap PMI dapat terus menjalin kerjamasama kemanusian dengan lembaga internasional.

“Pada waktunya, kita (Indonesia) harus selalu siap membantu negara-negara di sekitar kita, karena itu menjadi suatu misi yang harus dikerjakan bersama-sama,” jelasnya.

Mukernas PMI 2016 diselenggarakan di Jakarta selama satu hari, Senin (1/2), diikuti 150 perwakilan dari 34 PMI di seluruh provinsi di Tanah Air.

Dalam Mukernas yang dipimpin Pelaksana Harian Ketua Umum Ginandjar Kartasasmita itu membahas mengenai program kerja prioritas PMI 2016.

Program kerja prioritas tersebut antara lain donor darah, penanggulangan bencana, kesiapsiagaan bencana, kesehatan dan peningkatan kapasitas.

Terkait bidang donor darah, hingga akhir 2015 PMI telah memenuhi kebutuhan stok darah nasional sebanyak 85 persen atau setara dengan 4,1 juta kantong darah.

Sementara di bidang penanggulangan bencana, PMI telah menjangkau sekitar 430.359 penerima manfaat sepanjang 2015.

Sejumlah bencana yang ikut ditanggulangi PMI antaran lain erupsi Gunung Sinabung, bencana asap, penanganan pengungsi Rohingnya di Aceh hingga gempa bumi di Nepal.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara