Petugas kesehatan memberikan perawatan kepada sejumlah anak penderita gizi buruk dari kampung Warse, Distrik Jetsy di RSUD Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Senin (22/1). Sebanyak 15 anak dievakuasi menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agats untuk diberikan perawatan dan pengobatan. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww/18.

Cikarang, Aktual.com – Presiden Joko Widodo menyatakan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde memuji sistem kesehatan Indonesia saat mengunjungi RS Pusat Pertamina pada Senin (26/2).

“Kemarin Managing Director madam Lagarde terheran-heran, beliau menyampaikan bahwa negara dengan pelayanan jasa kesehatan pemerintah yang ratusan juta penduduk seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini, di dunia ini mungkin hanya di Indonesia dengan jumlah yang sangat besar seperti itu, ada yang lain tapi jumlahnya kecil-kecil,” kata Presiden Joko Widodo di kawasan industri Delta Silicon, Cikarang, Jawa Barat, Selasa (27/2).

Presiden Joko Widodo menyampaikan hal itu ketika meresmikan pabrik bahan baku obat dan produk biologi milik PT Kalbio Global Medika (KGM), anak usaha PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) di Cikarang.

Pada Senin (26/2), Presiden Joko Widodo dan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde “blusukan” ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Kebayoran Baru dan menunjukkan program JKN di Indonesia berupa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

“Bahkan di Amerika dengan 300 juta penduduk atau terbesar nomor tiga di dunia, sistemnya kapitalis, pemerintahnya tidak menyediakan ‘Universal Care’. Madam Lagarde sangat tertarik program pemerintah Indonesia JKN, BPJS, Kartu Indonesia Sehat, yang sekarang sudah mencakup 193,1 juta masyarakat kita yang masuk, yang gratisnya 92,4 juta yang kita berikan kepada masyarakat kurang mampu,” jelas Presiden.

Dalam pertemuan itu, Jokowi dan Lagarde berbincang-bincang mengenai “universal care” atau sistem jaminan kesehatan.

“Pengobatan yang tadinya dilihat sebagai kemewahan, sesuatu yang sering tidak terjangkau, menjadi sesuatu hak yang sangat mendasar, hak universal bagi seluruh warga. Itulah sebuah perubahan mental, perubahan budaya yang sangat mendasar,” ungkap Presiden.

Dampak turunannya, investor yang berinvestasi di Indonesia bisa berinvestasi dengan penuh keyakinan.

“Iya dong, karena pasar (Indonesia) besar sekali, dengan pertumbuhan ekonomi yang konsisten, dengan bertambah pesatnya warga kita yang masuk golongan kelas menengah dan dengan kebijakan pemerintah yang sering disampaikan bahwa kesehatan dan pengobatan adalah hak mendasar bagi setiap dan seluruh warga negara Indonesia, sekali lagi permintaan dan pasar bagi produk dari industri farmasi pasti terjamin,” ungkap Presiden.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara